Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyikapi Korban Kecelakaan di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 15/04/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 membuat masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga jarak dengan orang lain sebagai upaya mencegah penularan virus corona baru.

Namun, oleh sebagian orang, imbauan ini nyatanya ditindaklanjuti dengan keengganan untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas maupun orang diduga mati mendadak karena khawatir tertular Covid-19.

Menanggapi fenomena ini, Dokter Spesialis Forensik & Mediklegal RSUD dr. Moewardi, dr. Novianto Adi Nugroho, Sh., M.Sc, Sp.FM, menilai tak masalah jika masyarakat ingin menolong korban kecelakaan atau diduga mati mendadak.

Baca juga: 5 Kelemahan Virus Corona

Lebih baik hubungi petugas medis

Namun memang, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat disarankan untuk lebih dulu memerhatikan keselamatan diri terkait pencegahan penularan virus corona sebelum menolong orang lain.

Sebagai contoh, siapa saja kini dianjurkan untuk menggunakan masker setiap kali keluar rumah guna menahan droplet mengandung virus corona serta mencegah sentuhan tangan ke mulut dan hidung.

Penggunaan masker ini jelas penting dilakukan masyarakat apalagi saat ingin menolong korban kecelakaan yang butuh penanganan cepat.

Tapi jika memungkinkan, masyarakat lebih baik menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat untuk meminta bantuan penanganan pada korban kecelakaan maupun seseorang yang diduga mati mendadak.

Jika terpaksa harus menolong sendiri, dr. Novianto pun menyarankan bagi siapa saja untuk segera membersihkan diri, seperti mencuci tangan atau mandi dengan sabun dan mengganti pakaian.

“Setelah pulang dari kegiatan luar rumah kini sebaiknya bisa langsung mandi dan ganti baju,” jelas dia dalam talkshow yang disiarkan secara live streamin lewat akun media RSUD Dr. Moewardi, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: 5 Gejala Ringan Infeksi Virus Corona

Jika harus menolong, lakukan karantina mandiri

Senada, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Warigit Dri Atmoko, Sp.PD., M.Kes, menyarankan masyarakat lebih baik menghubungi petugas medis terdekat ketika mendapati korban kecelakaan atau seseorang diduga mati mendadak.

Hal itu dikarenakan, di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, siapa saja yang belum dikenal dan belum diketahui kondisi medisnya secara pasti, bisa dianggap suspek infeksi corona.

“Yang pertama, harus jelas dulu. Tapi kalau tidak tahu kondisi korbannya, ada baiknya kita menghubungi petugas medis terdekat atau menggunakan APD saat menolong,” jelas sosok yang akrab disapa dr. Yongki itu.

dr. Yongki menyampaikan, jika terpaksa harus menolong atau terlanjur menolong korban, masyarakat tersebut alangkah baiknya melakukan karantina mandiri sekarang.

 

Jika selama 14 hari masa karantina timbul kelihan seperti batuk, pilek, demam, dianjurkan untuk mendatangi rumah sakit rujukan Covid-19 guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Beda Alur Pemeriksaan Rapid Test Antibodi dan Rapid Test Antigen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau