Kebersihan makanan perlu diperhatikan, mulai dari proses pembersihan, pembuatan, termasuk juga perlengkapan makan dan air minum untuk menunjang daya tahan tubuh dan kesehatan.
7. Menjaga asupan nutrisi dengan baik
Daya tahan tubuh dapat ditingkatkan dengan sangat efektif melalui kombinasi nutrisi, yaitu nutrisi makro, serat dan nutrisi mikro.
Nutrisi makro, di antaranya yakni karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan nutrisi mikro adalah vitamin dan mineral.
Sel-sel dalam tubuh membutuhkan nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik. Kurangnya nutrisi dapat menurunkan fungsi sel, hingga akibatnya bisa menurunkan sistem imunitas tubuh.
Jadi, sebaiknya perbanyak makan makanan alaminah, seperti omega 3 dan 6 yang dapat ditemukan dalam minyak ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Selain itu, perbanyak juga konsumsi protein yang dapat ditemukan dalam daging lembuh (sedikit lemak), telur, dan ikan.
8. Konsumsi makanan yang banyak mengandung air dan makanan hangat
Untuk meningkatkan imunitas dan memperbaiki selaput lendir yang melapisi dinding saluran pernapasan, sup hangat adalah menu pilihan terbaik.
Sebaliknya, makanan dan minuman dingin akan merangsang keluarnya lendir dan bisa memengaruhi sistem pernapasan serta menurunkan daya tahan tubuh.
Baca juga: Buka Puasa dengan Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?
9. Memperbanyak teman atau bersosialisasi
Menurut ahli, seringnya menyendiri atau tidak ada waktu untuk bertemu dengan kerabat atau bersosialisasi akan mengubah sistem imunitas tubuh pada tingkat seluler.
Artinya, kesehatan fisik dan mental akan menurun dan terganggu.
Maka dari itu, bersosialisasilah dengan orang-orang di sekeliling untuk membuat pikiran rileks dan meningkatkan daya tahan tubuh.
10. Berjemur
Melansir Kompas.com (6/4/2020), Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), membenarkan melakukan sun-exposures atau berjemur dapat bermafaat untuk kekebalan tubuh jika dilakukan dengan tepat.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta itumenjelaskan paparan ringan sinar matahari terutama pada jam tertentu seperti antara pukul 08.00-09.00 WIB atau pukul 11.00-13.00 WIB, dapat meningkatkan produksi vitamin D yang juga bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
“Untuk durasinya, cukup 10-15 menit saja setiap kali berjemur. Sedangkan intensitasnya, berjemur cukup dilakukan 2-3 kali dalam seminggu untuk menghasilkan vitamin D yang memadai,” jelas dr. Pras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.