KOMPAS.com – Siapa yang tak suka jika menu buka puasa diisi juga dengan minuman dingin atau es yang menyegarkan?
Banyak umat Islam di Indonesia rasanya jarang melewatkan kesempatan berbuka puasa dengan minum air dingin untuk melepas dahaga setelah menahan makan dan minum seharian.
Namun, tidak sedikit juga masyarakat yang kerap lebih memilih minum air hangat atau air biasa ketimbang air dingin tatkala menyantap menu buka puasa.
Terkait hal ini, beberapa dari Anda mungkin pernah menyimpan pertanyaan mengenai lebih baik mana sebenarnya antara minum air dingin atau air hangat saat berbuka puasa?
Baca juga: 8 Tips Menu Sahur yang Baik agar Kuat Puasa Seharian
Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, mencoba membantu menjelaskan dari sudut pandang medis.
Menurut dia, alangkah baiknya bagi siapa saja untuk mengawali buka puasa dengan minum air hangat ketimbang air dingin.
Hal itu dikarenakan minum air hangat atau air biasa tak akan banyak menimbulkan efek samping, seperti ketika minum air dingin atau es.
Dien menjelaskan, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong setelah puasa dapat memicu kontraksi pada lambung.
Hal itu dikarenakan lambung baru saja menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh.
Dengan demikian, kata dia, minum air dingin saat mengawali buka puasa bukan tidak mungkin dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.