Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Takut Akan Masa Depan Bisa Jadi Gejala Kecemasan Antisipatori

Kompas.com - 03/05/2020, 07:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Rasa cemas yang dialami juga membuat mereka tidak mau menghabiskan waktu di luar atau bersama teman yang memelihara anjing.

Tak jarang, kecemasan antisipatori yang terkait dengan fobia bisa membuat seseorang sulit menjalani relasi sosial.

Baca juga: 8 Makanan Penambah Produksi ASI secara Alami

3. Gangguan panik

Kecemasan antisipatori adalah gejala umum yang sering dialami penderita gangguan panik.

Saat gangguan panik terjadi, penderita biasanya merasakan sensai tidak nyaman, termasuk nyeri dada, kesulitan bernapas, dan perasaan takut yang ekstim.

Tak jarang, penderita juga selalu menghindari keramaian karena takut mengalami serangan saat berada di tempat umum.

4. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)

Kecemasan antisipatori merupakan salah satu gejala dari PTSD. Biasanya, penderita PTSD mengalami ketakutan atau kecemasan berlebihan akan terulangnya peristiwa traumatis yang pernah dialaminya.

Pemicu trauma bisa meningkatkan kecemasan antisipatori penderita. Tak jarang, penderita PTSD juga terjebak dengan pemikiran atau bayangan akan peristiwa traumatis yang dialaminya sehingga sulit memikirkan hal lain.

Cara mengatasi

Kecemasan antispatori bisa menyebabkan banyak dampak negatif dalam kehidupan dan membuat kita terjebak dalam kegelisahan.

Itu sebabnya, kita harus mengambil tindakan untuk memutus siklus tersebut. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kecemasan antisipatori:

- Menjaga kesehatan fisik

Tubuh dan pikiran saling berakaitan. Untuk itu, kita harus memperhatikan pola tidur, asupan makanan, serta rutin melakukan aktivitas fisik untuk mengelola gejala kecemasan, termasuk kecemasan antisipatorik.

Mereka yang mengalami kecemasan biasanya juga mengalami penurunan nafsu makan. Namun, melewatkan makan justru membuat kita merasa lebih buruk.

Selain itu, kecemasan juga bisa membuat kita sulit tidur. Padahal, sulit tidur akan membuat kecemasan yang kita rasakan semakin tinggi.

Untuk mengatasinya, kurangi asupan kafein dan lakukan relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur.

Selain itu, hindari berolahraga menjelang waktu tidur karena juga bisa mempengaruhi kualitas tidur kita.

Baca juga: 10 Kemungkinan Sering Kencing Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa Saja

- Lakukan self talk

Self talk atau berbicara dengan diri sendiri juga bisa membantu mengatasi kecemasan. Hal yang wajar jika kita merasa cemas akan hal-hal yang akan terjadi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau