Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Virus Corona pada Pasien yang Telah Sembuh Benar-benar Hilang?

Kompas.com - 02/05/2020, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengenai keberadaan virus corona pada pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Apakah virus tersebut masih ada di dalam tubuh sehingga bisa menularkan Covid-19 kepada orang lain?

Menanggapi persoalan tersebut, Organisasi Kesehata Dunia (WHO) turut memberikan penjelasan.

Baca juga: Banyak Minum Air Putih Tak Terbukti Bisa Hilangkan Virus Corona

Lewat laman resminya who.int, WHO menegaskan, meski terinfeksi Covid-19, tidak berarti membuat pasien akan memiliki virus corona seumur hidup.

Menurut WHO, kebanyakan orang yang terjangkit Covid-19 bisa sembuh dan virusnya hilang dari dalam tubuh mereka.

Jadi, jika Anda terjangkit penyakit ini, pastikan Anda mengobati gejalanya.

Jika Anda batuk, demam dan mengalami kesulitan bernapas, segera minta pertolongan medis.

Hubungi mereka terlebih dahulu menggunakan sambungan telepon untuk meminimalisir kontak dengan petugas yang tidak berkepentingan di fasilitas kesehatan.

WHO mengutarakan, kebanyakan pasien Covid-19 berhasil sembuh, berkat perawatan suportif.

Kecil kemungkinan bisa menularkan

Melansir Live Science, Minggu (1/3/2020), sebuah studi kecil dari China menunjukkan bahwa virus corona baru dapat bertahan di dalam tubuh selama setidaknya dua minggu setelah gejala penyakitnya sembuh.

Meski demikian, Krys Johnson, ahli epidemiologi di College of Public Health Temple University, yang menjadi tim dalam penelitian tersebut, mengungkapkan pasien yang masih memiliki virus corona kemungkinan besar tidak akan menularkan Covid-19 pada periode pascagejala kepada orang lain.

Baca juga: 6 Jenis Tanaman Herbal untuk Cegah Infeksi Virus Corona

Malah, virus yang bertahan di tubuh setelah gejala mereda bisa membuat pasien Covid-19 yang sudah sembuh menjadi tidak mudah terinfeksi virus corona lagi.

“Jika virus tetap berada di sistem manusia, maka orang tersebut mungkin tidak dapat terinfeksi ulang,” jelas Johson dalam karya tulisnya yang telah diterbitkan dalam jurnal JAMA.

Studi itu dilakukan Johnson dkk. menyusul empat profesional medis berusia 30 hingga 36 tahun yang mengembangkan virus corona dan dirawat di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan di China antara 1 Januari dan 15 Februari 2020.

Semuanya pulih, dan hanya satu yang dirawat selama sakit.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau