KOMPAS.com – Lupus adalah penyakit autoimun yang sifatnya menahun dan menimbulkan peradangan di berbagai organ tubuh.
Tak hanya kulit dan persendian, lupus bahkan dapat menyerang organ dalam seperti ginjal, jantung, paru-paru, termasuk darah.
Organ tubuh yang diserang tidak sama pada masing-masing pendrita. Oleh karena itu, lupus bisa disebut sebagai penyakit individual. Gejala dan akibatnya juga bisa berbeda-beda pada setiap penderitanya.
Baca juga: Kisah Ramneya, Gadis 12 Tahun yang Tak Gentar Lawan Keterbatasan akibat Lupus
Seseorang yang diserang lupus pada kulitnya, maka akan muncul warna kemerahan berbentuk kupu-kupu.
Warna kemerahan itu biasanya timbul di kedua belah pipi bagian depan dengan batang hidung sebagai “tubuh sang kupu-kupu”.
Jika Anda menemukan ruam semacam itu di pipi dan hidung, ditambah beberapa gejala lain, misalnya rambut rontok, sering merasa lelah, nyeri sendi atau otot, maka lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan adanya penyakit lupus.
Autoimun berhubungan dengan sistem imunitas tubuh.
Sistem imunitas atau kekebalan tubuh memproduksi sejenis protein yang bertugas sebagai antibodi yang memproteksi tubuh dari bakteri dan virus yang dapat menimbulkan infeksi.
Pada penderita lupus, sistem imun tidak dapat membedakan sel sehat dan sel bakteri atau virus, sehingga antibodi yang memproduksinya menyerang sel-sel sehat.
Untuk memudahkan memahami, bayangkan bahwa dalam keadaan normal, sistem imun mempunyai fungsi mengendalikan pertahanan kuman penyakit, bakteri, virus dan zat asing lain yang ingin masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: 9 Gejala Awal Penyakit Lupus pada Anak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.