Namun, berdasarkan hasil penelitian para ahli, lupus lebih banyak menyerang wanita daripada pria. Perbandingannya 6-10 kali lipat.
Di Amerika, 9 dari 10 pasien lupus adalah wanita.
Baca juga: Nyeri Payudara Jelang Haid? Begini Cara Mengatasinya
Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh faktor hormonal, karena meningkatkan gejala lupus adalah pada masa setelah menstruasi atau selama kehamilan.
Tapi, penyebab yang lebih pasti kenapa wakita lebih sering diserang penyakit lupus, masih belum diketahui.
Di samping itu, bangsa Asia, Afrika, termasuk bangsa pribumi Amerika dan Latin diketahui lebih rentan diserang lupus dibanding bangsa kulit putih.
Hasil penelitian mengungkap bahwa wanita kulit berwana tiga kali lebih rentan diserang lupus dibanding dengan wanita kulit putih.
Baca juga: Waspadai Efek Buruk Makan Mi Instan Saat Buka Puasa dan Sahur
Hasil penelitian lain menyatakan bahwa wanita kulit hitam dan wanita dari negara-negara Latin atau Hispanik telah diserang lupus pada usia muda, dengan gejala yang lebih parah dibanding remaja kulit putih.
Pasien lupus kulit hitam pada umumnya mendapat serangan stroke, sedangkan penyintas lupus Latin mendapat serangan jantung.
Menurut Dr. Rahmat Gunadi dari Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran dan RS Hasan Sadikin, timbulnya penyakit lupus disebabkan adanya faktor kepekaan, dan diduga ada hubungannya dengan hormon estrogen.
Oleh karena itu, lupus ini banyak diderita oleh wanita usia produktif sekitar 20-40 tahun, meskipun ada juga pria yang mengalaminya.
Melihat berbagai penjelasan tersebut, berikit ini rangkuman beberapa faktor yang memudahkan seseorang terserang penyakit lupus:
1. Gender
Sudah terbukti bahwa 90 persen penyandang lupus adalah wanita.
2. Usia
Umumnya penderita penyakit lupus berusia remaja sampai 30-an.
3. Etnik
Orang yang berkulit gelap, berasal dari Asia, penduduk asli Amerika, dan Latin berisiko lebih tinggi diserang lupus dibanding mereka yang berkulit putih.
Sementara itu, berdasarkan banyak penelitian, telah diketahui bahwa penyakit lupus dapat dipicu oleh kondisi-kondisi berikut:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.