KOMPAS.com - Belakangan, banyak orang kepincut bisa menikmati sajian gorengan yang dimasak dengan air fryer.
Alat memasak air fryer digadang-gadang bisa memberikan kenikmatan gurih dan renyah setara gorengan, namun lebih minim lemak dan kalori ketimbang gorengan biasa.
Tak pelak, popularitas air fryer jadi melonjak beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Margarin dan Mentega, Mana yang Lebih Sehat?
Selama ini, gorengan masih menjadi momok dari berbagai masalah kesehatan berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, sampai kanker.
Berikut penjelasan apa itu air fryer, serta efek positif dan negatif mengonsumsi sajian alat masak air fryer.
Melansir Healthline, air fryer adalah alat dapur dengan tenaga listrik yang dapat digunakan untuk mengoreng bahan masakan dengan penggunaan minyak yang minim.
Air fryer dapat digunakan untuk menggoreng daging, kentang, sampai kue kering.
Kendati sama-sama bisa menghasilkan tampilan dan tekstur renyah pada masakan, cara kerja air fryer berbeda dengan penggorengan biasanya.
Air fryer bekerja dengan mengedarkan udara panas di sekitar makanan.
Alat ini juga menghasilkan reaksi kimia yang dalam dunia kuliner dikenal sebagai efek Maillard.
Efek kimia yang melibatkan asam amino dan gula ini dapat menyebabkan perubahan warna dan rasa makanan.
Alih-alih merendam seluruh masakan dalam minyak seperti saat proses menggoreng makanan konvensional, air fryer cuma butuh satu sendok makan minyak untuk mendapat rasa dan tekstur yang sama dengan gorengan biasa.
Tak pelak, gorengan dari air fryer disebut sebagai gorengan alternatif yang lebih sehat karena lebih minim lemak dan kalori.
Baca juga: Dampak Negatif Makanan Cepat Saji pada Kesehatan
Sebagai ilustrasi, dada ayam yang digoreng dengan minyak banyak mengandung lebih banyak lemak sekitar 30 persen daripada ayam panggang.