MCT juga dapat menyeimbangkan mikrobiota usus yang tidak stabil. Kurangnya stabilitas mikrobiota usus dapat memicu obesitas.
Riset 2015 yang meneliti pria obesitas membuktikan, konsumsi MCT saat sarapan memicu berkurangnya asupan makanan di kemudian hari.
Riset 2018 juga menunjukkan MCT meningkatkan sensitivitas insulin yang mendorong penurunan berat badan.
Insulin adalah hormon penting yang memecah glukosa dan mengontrol kadar gula darah.
Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Karena kandungan lemak jenuhnya, santan juga sering diklaim sebagai makanan penyebab kolesterol dan penyakit jantung.
Namun, sumber lemak jenuh yang berbeda dapat mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.
Genetika juga menentukan bagaimana seseorang memetabolisme lemak jenuh dan dampak lemak jenuh pada kesehatan.
Riset yang meneliti 60 pria menemukan, konsumsi santan dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat lebih banyak daripada susu kedelai.
Santan juga terbukti dapat meningkatkan kolesterol baik sebesar 18 persen dibandingkan kedelai yang hanya mampu menaikan kolesterol baik sebesar3 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.