Karena kandungan lemak jenuhnya, santan juga sering diklaim sebagai makanan penyebab kolesterol dan penyakit jantung.
Namun, sumber lemak jenuh yang berbeda dapat mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.
Genetika juga menentukan bagaimana seseorang memetabolisme lemak jenuh dan dampak lemak jenuh pada kesehatan.
Riset yang meneliti 60 pria menemukan, konsumsi santan dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat lebih banyak daripada susu kedelai.
Santan juga terbukti dapat meningkatkan kolesterol baik sebesar 18 persen dibandingkan kedelai yang hanya mampu menaikan kolesterol baik sebesar3 persen.
Hal ini terjadi karena asam lemak utama dalam lemak kelapa, yakni asam laurat, dapat meningkatkan kolesterol LDL "jahat" dengan mengurangi aktivitas reseptor yang membersihkan LDL dari darah.
Baca juga: Waspada, Perokok Pasif Juga Rentan Terinfeksi Covid-19
Riset menunjukkan bahwa asam laurat yang merupakan asam lemak dalam kelapa memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi. Hal ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Riset tentang efek antimikroba dari asam laurat dari kelapa juga menemukan manfaat santan untuk menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Dalam riset tersebut, peneliti mengisolasi berbagai strain bakteri dan memaparkannya pada asam laurat dalam cawan petri dan menemukan asam laurat efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Mycobacterium tuberculosis.
Riset juga membuktikan asam laurat dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan merangsang protein reseptor tertentu yang mengatur pertumbuhan sel.