KOMPAS.com - Santan kerap dianggap sebagai penyebab kolesterol tinngi dan peningkatan berat badan.
Faktanya, cairan yang biasa ditambahkan dalam berbagai menu masakan ini memiliki banyak manfaat kesehatan.
Menurut laman medical news, santan juga bisa menjadi alternatif pengganti susu.
Santan mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi sehingga kaya akan kalori. Santan juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Baca juga: Kecemasan Bisa Memicu Rasa Gatal Pada Kulit, Kok Bisa?
Berikut kandungan nutrisi yang terdapat dalam satu cangkir santan:
Kandungan lemak jenuh yang tinggi membuat santan seringkali diklaim sebagai penyebab peningkatan kadar kolesterol jahat dan penambah berat badan.
Padahal, riset telah membuktikan bahwa santan memiliki manfaat berikut:
Santan mengandung trigliserida rantai menengah (MCT) yang justru membantu menurunkan berat badan.
MCT mampu merangsang energi melalui proses yang disebut termogenesis atau produksi panas.
Beberapa penelitian menunjukkan MCT berfungsi mengurangi berat badan dan ukuran pinggang.
MCT juga dapat menyeimbangkan mikrobiota usus yang tidak stabil. Kurangnya stabilitas mikrobiota usus dapat memicu obesitas.
Riset 2015 yang meneliti pria obesitas membuktikan, konsumsi MCT saat sarapan memicu berkurangnya asupan makanan di kemudian hari.
Riset 2018 juga menunjukkan MCT meningkatkan sensitivitas insulin yang mendorong penurunan berat badan.
Insulin adalah hormon penting yang memecah glukosa dan mengontrol kadar gula darah.
Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Karena kandungan lemak jenuhnya, santan juga sering diklaim sebagai makanan penyebab kolesterol dan penyakit jantung.
Namun, sumber lemak jenuh yang berbeda dapat mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.
Genetika juga menentukan bagaimana seseorang memetabolisme lemak jenuh dan dampak lemak jenuh pada kesehatan.
Riset yang meneliti 60 pria menemukan, konsumsi santan dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat lebih banyak daripada susu kedelai.
Santan juga terbukti dapat meningkatkan kolesterol baik sebesar 18 persen dibandingkan kedelai yang hanya mampu menaikan kolesterol baik sebesar3 persen.
Hal ini terjadi karena asam lemak utama dalam lemak kelapa, yakni asam laurat, dapat meningkatkan kolesterol LDL "jahat" dengan mengurangi aktivitas reseptor yang membersihkan LDL dari darah.
Baca juga: Waspada, Perokok Pasif Juga Rentan Terinfeksi Covid-19
Riset menunjukkan bahwa asam laurat yang merupakan asam lemak dalam kelapa memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi. Hal ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Riset tentang efek antimikroba dari asam laurat dari kelapa juga menemukan manfaat santan untuk menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Dalam riset tersebut, peneliti mengisolasi berbagai strain bakteri dan memaparkannya pada asam laurat dalam cawan petri dan menemukan asam laurat efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Mycobacterium tuberculosis.
Riset juga membuktikan asam laurat dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan merangsang protein reseptor tertentu yang mengatur pertumbuhan sel.