Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Kanker Kerongkongan, Kenapa Begitu?

Kompas.com - 19/05/2020, 18:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah orang pernah merasakan bagian dada atau tenggorokannya terasa panas mirip terbakar setelah mengonsumsi asupan tertentu karena asam lambung naik.

Kondisi asam lambung naik (refluks) dari perut ke kerongkongan tersebut apabila hanya sesekali umumnya normal.

Namun, apabila asam lambung naik dengan intensitas lebih dari dua kali per minggu dalam rentang waktu yang cukup lama, kondisi tersebut bisa menyebabkan kanker kerongkongan (kanker esofagus).

Baca juga: GERD: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Asam lambung naik bisa picu kanker

Melansir Healthline, kerongkongan adalah tabung panjang yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut.

Ketika penderita mengalami refluks (gastroesophageal reflux disease atau GERD), asam lambung bisa naik dari perut ke kerongkongan.

Seiring berjalannya waktu, asam lambung dapat merusak jaringan kerongkongan dan memicu kanker kerongkongan.

Terdapat dua jenis kanker kerongkongan, yakni adenokarsinoma dan sel skuamosa.

Penyakit asam lambung naik (GERD) berpotensi meningkatkan risiko kanker kerongkongan jenis adenokarsinoma esofagus.

Menurut laman resmi American Cancer Society, peluang komplikasi GERD menjadi kanker adenokarsinoma esofagus cukup kecil.

Sebagian besar orang yang punya masalah asam lambung naik tidak berkembang menjadi kanker. Namun, tidak ada salahnya setiap orang yang punya masalah lambung agar lebih waspada.

Baca juga: Diawali Nyeri Dada, Ini Beda Gejala pada GERD dan Serangan Jantung

Barrett’s esophagus

Jika asam lambung naik dari perut ke kerongkongan (esofagus) bagian bawah berlangsung dalam waktu lama, lapisan bagian dalam esofagus lambat laun bisa rusak.

Hal itu menyebabkan sel skuamosa yang melapisi kerongkongan berganti dengan sel-sel kelenjar.

Sel kelenjar biasanya lebih tahan asam lambung seperti pada sel pelapis lambung dan usus kecil. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai Barrett’s esophagus.

Semakin lama dan sering seseorang asam lambungnya naik, kemungkinan terjadinya Barrett’s esophagus jadi meningkat.

Sel kelenjar Barrett’s esophagus dari waktu ke waktu bisa berkembang menjadi sel abnormal biang kanker.

Bagi orang yang memiliki riwayat GERD sekaligus Barrett’s esophagus, kemungkinan mengalami kanker kerongkongan jadi lebih besar.

Baca juga: Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan akibat Asam Lambung

Gejala kanker kerongkongan

Gejala kanker kerongkongan paling umum adalah susah menelan asupan.

Kondisi ini jadi lebih buruk saat pertumbuhan tumor kian masif dan menyumbat kerongkongan.

Selain susah menelan makanan, tanda-tanda kanker kerongkongan lain yakni:

  • Suara serak
  • Batuk kronis
  • Pendarahan di kerongkongan
  • Sekitar dada atau ulu hati terasa panas

Kanker kerongkongan biasanya tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Tanda penyakit baru kentara setelah kanker mencapai stadium lanjut.

Jika Anda kerap memiliki masalah asam lambung naik dan mengalami gejala di atas, baiknya berkonsultasi dengan dokter dan melakukan skrining kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau