KOMPAS.com - Sejumlah orang pernah merasakan bagian dada atau tenggorokannya terasa panas mirip terbakar setelah mengonsumsi asupan tertentu karena asam lambung naik.
Kondisi asam lambung naik (refluks) dari perut ke kerongkongan tersebut apabila hanya sesekali umumnya normal.
Namun, apabila asam lambung naik dengan intensitas lebih dari dua kali per minggu dalam rentang waktu yang cukup lama, kondisi tersebut bisa menyebabkan kanker kerongkongan (kanker esofagus).
Baca juga: GERD: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Melansir Healthline, kerongkongan adalah tabung panjang yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut.
Ketika penderita mengalami refluks (gastroesophageal reflux disease atau GERD), asam lambung bisa naik dari perut ke kerongkongan.
Seiring berjalannya waktu, asam lambung dapat merusak jaringan kerongkongan dan memicu kanker kerongkongan.
Terdapat dua jenis kanker kerongkongan, yakni adenokarsinoma dan sel skuamosa.
Penyakit asam lambung naik (GERD) berpotensi meningkatkan risiko kanker kerongkongan jenis adenokarsinoma esofagus.
Menurut laman resmi American Cancer Society, peluang komplikasi GERD menjadi kanker adenokarsinoma esofagus cukup kecil.
Sebagian besar orang yang punya masalah asam lambung naik tidak berkembang menjadi kanker. Namun, tidak ada salahnya setiap orang yang punya masalah lambung agar lebih waspada.
Baca juga: Diawali Nyeri Dada, Ini Beda Gejala pada GERD dan Serangan Jantung
Jika asam lambung naik dari perut ke kerongkongan (esofagus) bagian bawah berlangsung dalam waktu lama, lapisan bagian dalam esofagus lambat laun bisa rusak.
Hal itu menyebabkan sel skuamosa yang melapisi kerongkongan berganti dengan sel-sel kelenjar.
Sel kelenjar biasanya lebih tahan asam lambung seperti pada sel pelapis lambung dan usus kecil. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai Barrett’s esophagus.
Semakin lama dan sering seseorang asam lambungnya naik, kemungkinan terjadinya Barrett’s esophagus jadi meningkat.
Sel kelenjar Barrett’s esophagus dari waktu ke waktu bisa berkembang menjadi sel abnormal biang kanker.