KOMPAS.com - Semua orang percaya bahwa susu adalah minuman bergizi yang membantu proses pertumbuhan tulang dan gigi.
Namun, susu juga mengandung lemak yang diklaim bisa menambah berat badan.
Untuk memenuhi asupan susu tanpa takut berat badan naik, kini banyak dijual susu tanpa lemak atau yang dikenal dengan susu skim.
Lantas, apakah susu skim lebih sehat daripada susu murni?
Baca juga: 14 Buah dan Sayur Kaya Vitamin C untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan lemak pada susu sangat bervariasi. Susu murni umumnya mengandung sekitar 3,35 persen lemak. Susu rendah lemak setidaknya mengandung satu persen lemak.
Sementara itu, susu skim hanya mengandung 0,5 persen lemak. Banyak orang menghindari susu murni karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.
Melansir Healthline, konsumsi lemak jenuh berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian juga membuktikan bahwa asupan lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Secangkir susu murni biasanya mengandung 4,6 gram lemak jenuh, yang merupakan 20 persen dari jumlah rekomendasi harian. Itu sebabnya, susu skim atau susu rendah lemak diklaim lebih sehat.
Namun, hal ini masih menjadi perdebatan karena beberapa data percobaan menyebutkan bahwa konsumsi lemak jenuh tak bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hanya sedikit riset ilmiah yang membuktikan efek negatif lemak jenuh pada kesehatan.
Hipotesis lama menyebut lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol dan kadar kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung.
Namun, kaitan antara lemak jenuh dan kolesterol tidak sesederhana itu.
Lemak jenuh memang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, tidak semua kolesterol LDL berbahaya bagi kesehatan.
Ada berbagai jenis kolesterol LDL, tetapi kolesterol LDL yang menyebabkan plak pada arteri dan memicu penyakit jantung biasanya memiliki partikel kecil serta padat.
Uniknya, lemak jenuh juga bisa mengubah kolesterol LDL menjadi partikel besar sehingga tidak banyak menimbulkan efek negatif pada kesehatan.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Selain itu, susu murni telah dibuktikan secara ilmiah memiliki manfaat berikut:
- Mengontrol berat badan
Banyak orang menghindari minum susu murni karena kandungan lemak dan kolesterolnya yang tinggi bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Banyak penelitian menunjukkan, mengonsumsi produk susu berlemak tinggi, seperti susu murni, sebenarnya dapat membantu mencegah kenaikan berat badan.
Riset yang meneliti 1.782 pria membuktikan, asupan susu tinggi lemak bisa menurunkan risiko penumpukan lemak perut hingga 48 persen.
Sementara itu, pria yang kurang mengonsumsi susu murni justru mengalami peningkatan risiko penumpukan lemak perut hingga 53 persen.
Hal ini tentu sangat berbahaya karena lemak di area perut bisa meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker.
- Menurunkan risiko penyakit kronis
Berbagai penelitian telah menunjukkan minum susu murni bisa menurunkan risiko sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah kondisi yang membuat seseorang mengalami resistensi insulin, penumpukan lemak perut, penurunan kadar kolesterol baik, dan meningkatkan kadar trigliserida.
Riset yang meneliti lebih dari 1.800 orang menemukan bahwa orang dewasa yang banyak mengonsumsi susu berlemak tinggi mengalami penurunan sindrom metabolik hingga 59 persen.
Asal lemak pada susu murni juga bisa meningkatkan kesuburan dan menurunkan risiko kanker usus.
Susu skim juga bisa menajdi minuman terbaik untuk diet. Pasalnya, susu skim memiliki kalori yang rendah.
Susu skim juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral, tetapi kandungan kalorinya sangat sedikit.
Selain itu, susu skim adalah salah satu sumber makanan yang kaya kalsium, yakni mengandung sekitar 300 miligram per cangkir.
Kandungan kalsium dalam susu skim bahkan lebih tinggi dari kandungan kalsium susu murni, yang hanya berkisar 276 miligram per cangkir.
Jadi, susu skim cocok bagi mereka yang ingin mendapatkan asupan makanan padat nutrisi, tetapi menghindari kalori berlebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.