Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabies: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Kompas.com - 15/06/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit rabies adalah penyakit fatal yang bisa merusak kerja otak dan sistem saraf manusia.

Tak hanya itu, penyakit yang dikenal juga sebagai penyakit anjing gila ini bahkan bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

Penyebab rabies

Penyakit rabies adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh gigitan, cakaran, atau air liur binatang yang terinfeksi virus rabies.

Virus rabies merupakan keluarga virus Rhabdoviridae, yakni virus lyssa.

Virus rabies dilaporkan hanya bisa menginfeksi makhluk hidup berjenis mamalia, termasuk manusia.

Sementara, beberapa binatang yang bisa menyebarkan rabies antara lain, yakni:

  • Anjing
  • Kelelawar
  • Monyet
  • Kucing

Gejala rabies

Melansir Buku Infeksi Virus: Informasi Kesehatan Masyarakat (2016) oleh Dr. Ayustawati, PhD., gejala awal rabies biasanya menyerupai gejala-gejala flu dan sakit kepala.

Berikut ini beberapa gejala awal yang mungkin terjadi:

  • Perasaan lemas
  • Peka terhadap sinar, suara dan angin
  • Kesulian menelan

Sementara, setelah 1-2 minggu kemudian, penyakit ini bisa berkembang dengan pesat hingga menimbulkan kelumpuhan, kejang, dan bahkan kematian.

Baca juga: Waspadai 4 Cara Penularan Virus Corona

Bagaimana memastikan kondisi rabies?

Diagnosis berdasarka gejala-gejala dan kronologi gigitan binatang biasanya di telusuri.

Sedangkan untuk memastikan penyebab timbulnya keluhan dapat dilakukan dengan pemeriksaan tes laboratorium dari darah, cairan otak atau swab lendir maupun kulit.

Baca juga: 4 Cara Penyebaran Penyakit Menular

Cara mengobati rabies

Sayangnya belum ada pengobatan untuk rabies apabila gejala-gejala penyakitnya sudah terlihat.

Namun, penanganan rabies bisa dilakukan sejak pasien tergigit hewan penular yang diduga membawa virus rabies dan belum menunjukkan gejala.

Penanganan yang dapat dilakukan, antara plain pemberian imunogulobin (serum) atau vaksin antirabies.

Pemberian vaksi ini hanya bertujuan untuk membantu tubuh pasien dalam melawan virus lyssa penyebab infeksi pada otak dan sistem saraf.

Cara mencegah rabies

Karena berbahaya, penyakit rabies perlu diwaspadai. Berikut ini beberapa cara mencegah rabies yang dapat Anda coba lakukan:

  1. Menghindari binatang yang bisa menularkan rabies adalah cara terbaik untuk mencegah rabies
  2. Binatang peliharaan di rumah disarankan untuk diberikan vaksin rabies sehingga tidak diinfeksi oleh virus lyssa
  3. Apabila digigit atau dicakar binatang yang dicurigai menderita rabies, segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan virus anti rabies (VAR)
  4. Segeralah melapor ke pusat penanggulangan rabies apabila mengetahui ada binatang yang dicurigai menderita rabies
  5. Dianjurkan tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar rumah sembarangan

Baca juga: Pendarahan Saluran Pencernaan (Gastrointestinal): Gejala dan Penyebab

Pertolongan pertama apabila tergigit anjing

Apabila digigit atau dicakar oleh anjing atau hewan lain yang diketahui bisa menularkan rabies, pertolongan pertama sangat penting dilakukan.

Berikut ini beberapa langkah pertolongan pertama apabila digigit anjing:

  1. Mencuci daerah luka sesegera mungkin dengan air sabun selama 5 menit untuk mencegah infeksi
  2. Bubuhkan antiseptik seperti betadine setelah daerah yang tergigit atau tergores itu dicuci
  3. Segera pergi ke dokter untuk perawatan lebih lanjut dan juga mengetahui apakah ada risiko terinfeksi rabies atau tidak

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau