Rasa tak nyaman karena radang tenggorokan bisa mirip flu, pilek, bahkan Covid-19 atau infeksi virus corona.
"Radang tenggorokan bisa disebabkan infeksi virus atau bakteri. Bisa juga karena alergi, asam lambung naik, stres, sampai dehidrasi," jelas Michael Lerner, MD, pakar laring dari Yale Medicine.
Baca juga: 12 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil, Apa Saja?
Masalah kesehatan tersebut dapat memicu peradangan karena kerusakan pada lapisan tenggorokan.
Menurut Dr. Lerner, jika Anda mengalami radang tenggorokan disertai demam, sakit kepala, batuk kering, belum tentu kondisi tersebut terkait virus corona.
Untuk memastikannya, Anda perlu melakukan pemeriksaan tes Covid-19.
Baca juga: Bisakah AC Jadi Sarana Penularan Virus Corona?
Dr. Lerner menjelaskan, cara mengatasi radang tenggoorkan perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika radang tenggorokan karena virus corona, influenza, atau virus lainnya, menurut Dr. Lerner, radang tenggorokan bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, selama fase penyembuhan, pasien disarankan untuk minum banyak air putih, minum obat penghilang rasa sakit, dan menjaga kelembaban tenggorokan.
Baca juga: Mengapa Punggung Terasa Sakit saat Bangun Tidur? Ini Penyebabnya
Jika radang tenggorokan disebabkan stres, imun melemah, atau selain virus, Dr. Lerner menyarankan penderita cukup istirahat, banyak minum, dan mengonsumsi tablet hisap antiradang tenggorokan.
Apabila gejala radang tenggorokan tidak kunjung reda selama beberapa hari, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.