Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah AC Jadi Sarana Penularan Virus Corona?

Kompas.com - 30/05/2020, 10:10 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah orang khawatir sirkulasi udara di dalam ruang berpendingin udara (AC) yang tak lancar bisa jadi sarana penularan penyakit.

Terutama AC di ruang publik seperti kantor, restoran, toko, pusat kebugaran, dll.

Mengingat pentingnya sirkulasi udara, pemerintah menganjurkan pengelola tempat publik untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan.

Baca juga: Perlukah Menggunakan Face Shield untuk Cegah Corona?

Seperti dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan (23/5/3030), salah satu poin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meliputi menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan.

Kualitas udara perlu dioptimalkan dengan menjaga kelancaran udara, sinar matahari bisa masuk ruangan, serta membersihkan filter AC.

Lantas, bisakah AC menjadi biang sarana penularan virus corona?

Berkaca dari penularan virus corona di Wuhan

Melansir Health (21/5/2020), laporan yang diterbitkan di Emerging Infectious Diseases meningkatkan kewaspadaan terkait penggunaan AC di ruang publik saat wabah virus corona merebak.

Riset tersebut mengungkap, sembilan orang di Wuhan, China, terinfeksi virus corona setelah duduk di dekat ventilasi AC di sebuah restoran.

Menurut laporan, virus itu ditularkan dari orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang mengunjungi restoran dan duduk persis di depan AC.

Baca juga: Waspada, Puncak Kedua Pandemi Corona yang Lebih Bahaya

Menyikapi temuan tersebut, ahli dari Departemen Mikrobiologi, Imunologi, dan Genetika Molekuler University of California, Manish Butte PhD mengatakan, AC di tempat publik bisa jadi berpotensi menularkan penyakit.

Simpulan tersebut didasarkan pada cara kerja AC. Pendingin udara dapat menyirkulasikan udara lebih cepat dengan menghilangkan kelembaban.

Hawa panas yang ditahan uap air tersebut membuat kelembaban udara menurun dan ruangan jadi lebih dingin.

"Saat terjadi penguapan, droplet (cipratan dari cairan pernapasan) yang mengandung penyakit bisa ikut mengering," jelas Butte.

Sebagai informasi, droplet bisa menyebar saat seseorang bernapas, bicara, batuk, dan bersin. Ukuran dan jarak penyebaran droplet tersebut bisa bervariasi.

Baca juga: Bagaimana Infeksi Virus Corona Bisa Picu Stroke pada Kalangan Muda?

Di sisi lain, droplet juga bisa menyebar saat AC dinyalakan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau