Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Gula Berlebihan Picu Kanker, Kok Bisa?

Kompas.com - 16/06/2020, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sangat sulit rasanya melepaskan diri dari konsumsi gula. Dampak konsumsi gula berlebihan telah lama diketahui banyak orang.

Terlalu banyak mengonsumsi gula bisa memicu obesitas dan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes.

Namun, tahukah Anda konsumsi gula berlebihan juga bisa memicu jenis kanker tertentu.

Melansir data MD Anderson Cancer Center, mengonsumsi gula terlalu banyak bisa memicu kenaikan berat badan.

Baca juga: Waspada, Ini 6 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang

Padahal, kelebihan berat badan atau obesitas membuat kita berisiko lebih tinggi terkena kanker dan berbagai penyakit kronis.

Menurut Web MD, kelebihan berat badan atau obesitas membuat kita berisiko mengalami minimal 13 jenis kanker, termasuk kanker payudara, hati, dan usus besar.

Hal ini terhadi karena sel-sel lemak melepaskan protein inflamasi yang disebut adipokin, yang dapat merusak DNA sehingga memicu kanker.

Semakin banyak sel lemak yang kita miliki, semakin banyak pula protein inflamasi yang kita miliki.

Peneliti kanker dari Meyer Cancer Center, New York, juga mengatakan gula bisa mendorong pertumbuhan sel kanker.

"Kadar insulin yang tinggi bisa mendorong pertumbuhan kanker. Dan penyebab utama naiknya kadar insulin adalah konsumsi gula berlebihan," ucap Cantley.

Batas aman konsumsi gula

Meski gula bisa menjadi pemicu kanker, kita masih bisa mengonsumsi gula dalam batasan tertentu.

Menurut data American Heart Association, wanita maksimal mengonsumsi gula 25 gram setiap hari atau sekitar enam sendok teh.

Sementara itu, pria maksimal mengonsumsi 36 gram atau sekitar sembilan sendok teh per hari.

Hindari pula makanan yang mengandung gula tambahan seperti kue, es krim, saus salad atau saus pasta.

Itu sebabnya, bacalah label terlebih dahulu sebelum kita membeli atau mengonsumsinya.

Gula tambahan yang biasa terdapat pada makanan antara lain:

  • fruktosa atau gula dari buah-buahan
  • laktosa atau gula dari susu
  • sukrosa atau gula yang terbuat dari fruktosa dan glukosa
  • maltose atau gula yang terbuat dari biji-bijian
  • glukosa.

Baca juga: Alasan Air Hangat Lebih Tepat untuk Mengompres Anak Demam

Untuk menghindari risiko kanker, kita juga bisa memilih untuk mengonsumsi pemanis alami seperti madu yang kaya antioksidan.

Antioksidan membantu kita melawan radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.

Sebagai pengganti gula, kita juga bisa menambahkan rempah-rempah seperti pala, jahe, atau kayu manis ke dalam makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau