Maka dari itu, jika seorang remaja wanita hamil, maka kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya harus lebih besar dari wanita dewasa.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Awal Kehamilan Menurut Dokter Obgyn
Sementara, rata-rata kehamilan usia remaja dilaporkan mengalami anemia (kurang darah), pertumbuhan janin terhambat, persalinan prematur , preeklamsia, dan angka kematian bayi lebih tinggi.
Preeklamsia disebut juga keracunan kehamilan, suatu penyakit khas kehamilan di mana ibu hamil mengalami kenaikan tekanan darah mendadak (lebih dari sama dengan 140/90 mmHg) pada usia kehamilan di atas 20 minggu yang disertai kebocoran protein di urine.
Penyebab pasti kondisi ini belum diketahui, namun diduga berhubungan dengan gangguan pada saat plasentasi, yakni penempelan ari-ari di awal kehamilan.
Komplikasi paling berat dari preeklamsia adalah eklamsia atau kejang pada kehamilan yang bisa menyebabkan kematian ibu dan atau janin.
Dalam Buku Bukan Lagi Dua Melainkan Satu: Panduan Konseling Pranikah & Pascanikah (2013) karya Desefentison W. Ngir, Pakar obgyn dari Fakultas Kedokteran (FK) Unversitas Indonesia (UI) Prof. Dr. dr. Biran Affandi, Sp.OG, juga berpendapat wanita yang hamil pada usia di bawah 20 tahun belum siap secara emosional dan mental untuk mempunyai anak.
Kondisi hamil di usia muda dapat berakibat buruk bagi ibu dan kandungannya.
Baca juga: 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil
Begitu pula dengan wanita hamil yang berusia di atas 35 tahun, karena pada usia tersebut, bibit kesuburan wanita akan menurun.
Akibatnya, ketika wanita ini hamil, kemungkinan timbul kelainan pada janin lebih besar, dan bahkan dapat menyebabkan keguguran spontan.
Menurut penelitian, kemungkinan terjadinya keguguran pada wanita hamil usia di atas 35 tahun bisa seberat 40 persen.
Dengan begitu, usia kehamilan paling ideal bagi wanita adalah 20-35 tahun. Di rentang usia tersebut, jika jarak melahirkan setiap anak antara 2-4 tahun, maka butuh alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.