KOMPAS.com – Merokok tak hanya membahayakan diri sendiri tapi bisa juga membahayakan orang lain termasuk anggota keluarga akibat terpapar asap rokok.
Salah satu bahaya nyata merokok yang patut dipertimbangkan, yakni memperbesar peluang seseorang terkena penyakit kanker paru-paru.
Bahkan, di masa pendemi Covid-19 ini, merokok juga bisa meningkatkan risiko seseorang terifeksi virus corona karena merokok dapat meningkatkan regulasi reseptor ACE 2 sebagai tempat masuk SARS-CoV-2.
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Merokok Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Covid-19
Selain itu, merokok dapat pula memperberat komplikasi penyakit akibat Covid-19.
Para perokok pasalnya cenderung sudah mempunyai masalah di organ paru-paru akibat zat-zat kimia yang terisap saat merokok.
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dra. RA. Yayi Suryo Prabandari, M.SI, P.HD, menegaskan merokok dapat menjadikan seseorang menjadi lebih rentan terhadap serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya.
Maka dari itu, bagi para perokok, sangat disarankan untuk segera berhenti merokok demi kesehatan.
Ketua Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Cabang DIY itu pun mengajak para perokok untuk menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk berhenti merokok.
Menurut dia, aktivitas merokok juga rentan menjadi wahana penularan Covid-19 karena melibatkan kontak jari yang mungkin sudah terkontaminasi, dengan mulut secara intens.
Yayi menyadari bagi sebagian orang, berhenti merokok adalah perkara yang susah karena efek candu dari nikotin. Namun, hal itu patut diperjuangkan karena bahaya rokok nyata.
Baca juga: Riset dan Ahli Ungkap Merokok Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan