KOMPAS.com - Setelah beberapa bulan menghadapi pandemi Covid-19, beberapa keluarga stres karena harus menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah.
Kendati beberapa tempat sudah dibuka dengan protokol kesehatan, namun melihat perkembangan virus corona, banyak orang memutuskan untuk meminimalkan kegiatan di luar rumah.
Situasi yang tidak menentu ditambah kekhawatiran akan virus corona di sebagian keluarga menyebabkan family burnout.
Baca juga: Radang Tenggorokan dan Gejala Virus Corona
Melansir Help Guide, burnout adalah kelelahan emosional, fisik, dan mental karena stres berlebihan dan berkepanjangan.
Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang merasa kewalahan dan lelah secara emosional terus-menerus.
Ketika terus berlanjut, burnout bisa membuat seseorang kehilangan minat untuk mengerjakan sesuatu, marah, sampai putus asa.
Berikut penjelasan tanda-tanda family burnout dan cara mengatasinya.
Baca juga: 5 Mitos Pakai Masker untuk Cegah Corona
Melansir Healthline (29/6/2020), family burnout bisa dialami setiap anggota keluarga. Beberapa tanda-tanda family burnout di antaranya:
Mengingat intensnya kebersamaan anggota keluarga semasa pandemi Covid-19, family burnout menjadi fenomena yang umum di tengah masyarakat.
Terutama pada keluarga dengan orangtua tunggal. Beban pekerjaan ditambah urusan domestik yang ditanggung sendirian membuat keluarga tipe ini lebih rentan mengalami family burnout.
Baca juga: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Berbeda, Tergantung Daya Tahan Tubuh
Tak hanya dialami orangtua atau orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami family burnout.
Berbeda dari orang dewasa, ciri-ciri burnout pada anak-anak ditandai dengan gejala cemas, mudah tersinggung, penurunan nilai akademik, sampai enggan bermain.
Studi terbaru di Italia menunjukkan, anak-anak juga bisa mengalami beban psikologis saat harus tinggal di rumah dalam periode tertentu.
Mereka jadi mudah marah, susah tidur, sampai tumbuh kembangnya terganggu.
Dibandingkan anak kecil, remaja cenderung lebih mudah burnout karena dibebani sekolah yang lebih susah dan dorongan berinteraksi dengan sebayanya.
Baca juga: Beda Batuk, Pilek, Alergi, dan Gejala Virus Corona
Dalam situasi yang sulit seperti pandemi Covid-19, family burnout barangkali suatu keniscayaan. Berikut beberapa cara mengatasinya:
Ketika Anda merasa burnout sudah parah, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.