KOMPAS.com - Banyak orangtua ingin mengenalkan beragam rasa dan tekstur asupan di tahun pertama tumbuh kembang buah hatinya.
Termasuk mengenalkan madu yang punya tekstur lembut dan cita rasa manis penggungah selera.
Namun, para ahli kesehatan menyarankan agar bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya tidak diberikan madu.
Baca juga: MPASI Tunggal dan 4 Bintang, Mana yang Lebih Baik?
Segala jenis madu, termasuk madu murni, madu yang sudah dipasteurisasi, difilter, sampai madu lokal tidak disarankan untuk bayi di bawah usia satu tahun.
Selain pemberian madu secara langsung, bayi di bawah usia satu tahun juga dilarang diberi produk mengandung madu baik makanan maupun minuman.
Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, madu tidak disarankan untuk anak di bawah usia satu tahun karena risikonya bisa membahayakan bayi.
"Walaupun dalam jumlah kecil, risikonya bisa alergi," jelas Tan ketika berbincang dengan Kompas.com (14/7/2020).
Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Apakah Berpengaruh pada Bayi?
Dilansir dari Healthline, bayi di bawah usia satu tahun yang diberi madu berisiko mengalami penyakit botulisme (infant botulism).
Risiko penyakit ini paling tinggi saat madu diberikan untuk bayi 0-6 bulan.
Botulisme adalah kondisi serius yang menyerang saraf karena kontaminasi kuman spora Clostridium botulinum yang terkandung dalam sejumlah madu.
Spora yang masuk ke tubuh dari madu ini bisa bisa menjadi bakteri di dalam usus dan menghasilkan racun yang membahayakan tubuh bayi.
Baca juga: Bagaimana Nasib ASI Perah saat Listrik Padam?
Dilansir dari Parents, gejala botulisme bisa muncul selang beberapa jam atau hari setelah bayi menelan madu.
Tanda-tanda botulisme pada bayi di antaranya lemah otot, tidak selera menyusu atau makan, susah menelan, sembelit, lesu, dan sesak napas.
Dalam kondisi yang parah, botulisme pada bayi dapat menyebabkan dehidrasi sampai pneumonia.
Botulisme bisa berbahaya bagi bayi. Sekitar 70 persen bayi yang mengidap botulisme memerlukan alat bantu pernapasan ventilator.