6 Manfaat Kesehatan Wortel

KOMPAS.com - Wortel adalah salah satu sayuran yang mudah ditemui di meja makan penduduk Indonesia. Ya, sayur berwarna oranye ini memang terbilang gampang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dengan harga terjangkau.

Meski harganya terjangkau, wortel bukan sayuran yang minim nutrisi. Justru, sayur bernama ilmiah Daucus carota itu memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Bahkan, wortel diklaim sebagai sayuran dengan gizi sempurna.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Wortel Bisa Sembuhkan Mata Minus?

Karena berbagai kandungannya ini, wortel memiliki banyak manfaat kesehatan yang tak bisa kita sepelekan.

Berikut beberapa manfaat kesehatan yang bisa kita peroleh dengan mengonsumsi wortel dirangkum dari Healthline dan Verywell Fit.

1. Menjaga kesehatan jantung

Wortel mengandung beberapa fitonutrien atau senyawa nutrisi dari tumbuhan yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi. Kandungan ini mengurangi risiko penyakit jantung.

Polifenol dalam wortel misalnya, terbukti meningkatkan sekresi empedu yang menurunkan kadar kolesterol dan trigluserida.

Selain itu, serat yang terkandung dalam sayuran oranye ini juga membantu menurunkan kolesterol jahat.

Sayuran yang dimanfaatkan bagian akarnya tersebut juga merupakan sumber potasium yang baik. Kandungan ini dikenal dapat menurunkan tekanan darah.

Lebih lengkap, penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Nutrition dan The American Journal of Clinical Nutrition dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih rendah.

2. Menjaga kesehatan mata

Wortel sejak lama dikenal sebagai sayuran yang baik untuk mata. Ini karena kandungan vitamin A dalam wortel.

Namun, kandungan lain dalam wortel juga baik untuk menjaga organ penglihatan kita seperti lutein, karotenoid, dan zeaxantin.

Senyawa-senyawa tersebut cenderung membantu mencegah degenerasi makula atau penglihatan berkurang akibat usia.

Selain itu, kadar vitamin A yang cukup baik juga melindungi mata dari rabun senja.

3. Meningkatkan kesehatan gigi

Sebuah penelitian menemukan hubungan antara konsumsi wortel dengan tingkat kehilangan gigi pada lansia di Jepang.