KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menjadi indikator kuat adanya risiko gangguan kardiovaskular.
Sayangnya, banyak orang yang tak menyadari adanya hipertensi. Hal ini bisa berpotensi menyebabkan komplikasi serius.
Itu sebabnya, memeriksakan tekanan darah secara rutin adalah hal penting untuk memastikan kondisi tubuh kita.
Baca juga: Sering Lupa dan Bingung Bisa Jadi Tanda Depresi, Kok Bisa?
Banyak orang berpikir sakit kepala adalah salah satu gejala hipertensi.
Faktanya, riset dari American Heart Association membuktikan sakit kepala bukanlah gejala tekanan darah tinggi.
Menurut penelitian tersebut, penderita hipertensi lebih kecil kemungkinannya mengalami sakit kepala berulang.
Namun, tekanan darah yang terlalu tinggi memang bisa memicu hipertensi maligna atau yang juga dikenal dengan krisis hipertensi.
Hipertensi maligna adalah kondisi meningkatnya tekanan dalam tengkotak karena tekanan darah yang melonjak drastis. Hal ini bisa memicu sakit kepala.
Selain sakit kepala, hipertensi maligna juga bisa memicu penglihatan kabur, nyeri dada, dan mual.
Apapun penyebab sakit kepala yang kita alami, kondisi ini memerlukan perawatan dengan cepat dan tepat.
Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi sakit kepala antara lain:
1. Mengonsumsi makanan antiinflamasi
Sakit kepala biasanya disebabkan oleh pradangan. Untuk mengatasinya, kita bisa mengonsumsi makanan antiinflamasi untuk mengurangi peradangan dan memperbaiki sirkulasi di tubuh.
Makanan yang bisa mengurangi peradangan antara lain:
2. Gunakan minyak esensial