KOMPAS.com - Stretch mark adalah guratan berbentuk gari-garis halus dari jaringan parut yang terbentuk di permukaan kulit.
Melansir Kid's Health, stretch mark bisa terbentuk ketika kulit tertarik oleh pertumbuhan jaringan yang cepat.
Kulit umumnya memang elastis. Namun saat meregang dengan intens, produksi protein yang membentuk jaringan ikat di kulit bernama kolagen bisa ikut terganggu.
Akibat proses tersebut, terbentuklah jaringan parut mirip bekas luka yang disebut stretch mark.
Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?
Stretch mark jamak dialami ibu hamil yang bagian tubuhnya meregang dan berat badannya bertambah selama mengandung buah hatinya.
Selain itu, stretch mark juga biasa dialami remaja. Kondisi atau tingkat keparahan stretch mark pada remaja bisa berlainan tergantung beberapa hal.
Melansir Mom Junction, kondisi stretch mark bisa dipengaruhi jenis kulit, faktor genetik, elastisitas kulit, dan kadar hormon kortisol.
Kortisol adalah hormon yang diproduksi di kelenjar adrenal dan berfungsi meningkatkan elastisitas serat kulit.
Baca juga: Waspada, Anak Muda Bisa Kena Gagal Ginjal, Begini Cara Mencegahnya
Siapa pun yang sedang memasuki masa pubertas bisa memiliki stretch mark di kulit. Namun, stretch mark lebih rentan dialami:
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Membandel Menurut Ahli Dermatologi
Stretch mark adalah bagian normal dari pubertas yang dialami remaja. Selama pubertas, tubuh remaja umumnya tumbuh sangat cepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.