Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2020, 19:25 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah orang kerap mengabaikan serangan stroke ringan.

Pasalnya, serangan stroke ringan atau dalam istilah medis dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) umumnya berlangsung singkat.

Padahal, stoke ringan bisa jadi tanda serangan stroke yang lebih berat.

Baca juga: Stroke Ringan Bisa Sembuh Total, Tapi Kenapa Tak Boleh Diabaikan?

Penyebab dan gejala stroke ringan

Penyebab stroke ringan umumnya karena penyumbatan pembuluh darah arteri di otak.

Melansir Harvard Health Publishing, gumpalan darah dan plak berisi kolesterol dapat menghalangi aliran darah dalam arteri yang mengarah ke otak.

Begitu ada penyumbatan pembuluh darah di otak, penderita bisa mengalami gejala stroke ringan seperti:

  • Mati rasa atau merasa lemah di wajah, lengan, kaki, atau salah satu bagian tubuh
  • Susah menggerakkan jari, tangan, lengan, atau kaki
  • Bingung
  • Susah bicara atau memahami apa yang dikatakan seseorang
  • Susah melihat atau mendengar apabila salah satu mata atau telinga ditutup
  • Pusing
  • Susah berjalan, kehilangan keseimbangan, dan susah koordinasi antarbagian tubuh

Umumnya penyumbatan pembuluh darah arteri pada stroke ringan cukup kecil.

Sehingga, sistem di dalam tubuh bisa dengan cepat membuka kembali arteri yang tersumbat dan mengentikan gejalanya.

Gejala stroke ringan bisa sembuh atau hilang dalam waktu kurang dari 24 jam. Penyumbatan yang lebih besar atau lebih kuat bisa menyebabkan stroke lebih berat.

Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?

Cara mengatasi stroke ringan

Ilustrasi strokeshutterstock Ilustrasi stroke
Tidak seperti stroke berat, stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan atau kecacatan jaringan otak permanen.

Namun, seperti yang sudah disinggung di atas, stroke ringan bisa jadi peringatan kemungkinan serangan stroke berat di kemudian hari.

Melansir Healthline, terdapat beberapa cara mengatasi stroke ringan. Fokus perawatan stroke ringan  di tahap awal adalah melancarkan aliran darah ke otak.

Selain itu, perawatan stroke ringan turut menyasar identifikasi dan mengurangi risiko stroke yang lebih berat.

Baca juga: Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan

Beberapa cara mengatasi stroke ringan termasuk pemberian obat-obatan, prosedur medis, dan perubahan gaya hidup.

  • Obat untuk stroke ringan

Jenis obat untuk stroke ringan termasuk obat untuk mencegah pembekuan darah.

  • Prosedur medis stroke ringan

Selain obat-obatan, terkadang dokter merekomendasikan tindakan medis seperti prosedur bedah dengan kateter atau operasi untuk kasus penyempitan pembuluh darah yang parah.

Baca juga: Anda Doyan Tidur? Awas Risiko Stroke Mengintai

  • Rekomendasi perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup direkomendasikan untuk mencegah serangan stroke yang lebih parah di masa mendatang. Setelah serangan stroke ringan, penderita perlu:

  1. Rajin berolahraga
  2. Menjaga berat badan tetap ideal
  3. Makan lebih banyak buah dan sayur
  4. Mengurangi makanan yang digoreng dan manis
  5. Cukup tidur
  6. Mengurangi stres
  7. Mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.

Dengan mengupayakan beberapa cara mengatasi stroke ringan yang tepat di atas, serangan stroke berat di kemudian hari bisa dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau