"Beberapa orang berpikir jika sakit, mereka bisa mengeluarkan keringat dengan berolahraga," kata Nieman.
"Tetapi tidak ada data yang membuktikan bahwa olahraga dapat digunakan sebagai terapi," tambahnya.
Bahkan faktanya, penelitian terhadap hewan menunjukkan olahraga berat ketika pilek atau flu bisa memperburuk keadaan.
Selain olahraga, elemen penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh adalah tidur malam yang nyenyak.
"Kami melihat kembar identik, di mana seseorang biasanya tidur satu jam lebih kurang dari yang lain," tutur Dr Nathaniel Watson, profesor neurologi dan obat tidur University of Washington.
"Kami menemukan bahwa pada anak yang tidurnya lebih sedikit, jalur genetik yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh ditekan," sambung penulis penelitian tentang hubungan tidur dengan sistem imun itu.
Dr Watson menyebut temuan studinya sejalan dengan hasil penelitian lain yang menunjukkan orang kurang tidur lebih cenderung sakit dibanding orang cukup istirahat.
Namun, seberapa banyak waktu tidur yang Anda butuhkan untuk menjaga sistem imun berfungsi baik sulit diukur.
"Ada banyak variabilitas individu di sana, jadi itu bukan satu ukuran yang cocok untuk semua orang," kata Dr Watson.
Meski begitu, banyak orang mematok perlunya tidur tujuh hingga 9 jam untuk tidur yang baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.