KOMPAS.com - Berhasil menurunkan berat badan dalam waktu singkat memang terasa menyenangkan.
Tapi, tahukah Anda jika hal tersebut juga bisa membahayakan kesehatan?
Banyak riset membuktikan berat badan yang turut secara perlahan memiliki risiko kesehatan yang lebih sedikit.
Sebaliknya, berat badan yang turun terlalu cepat bisa meningkatkan berbagai risiko masalah kesehatan.
Baca juga: Mengapa Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Turun?
Melansir Healthline, pola makan yang menyebabkan penuruna berat badan dengan cepat biasanya rendah kalori dan nutrisi.
Hal inilah yang bisa membuat kita berisiko mengalami banyak masalah kesehatan.
Berikut gangguan kesehatan yang mengintai saat berat badan turun terllau cepat:
Berat badan yang turun bukan berarti jumlah lemak di tubuh juga turun. Hal ini bisa terjadi karena adanya penurunan massa otot, apalagi jika berat badan turun terlalu cepat.
Padahal, massa otot yang rendah mempercepat hilangnya otot terkait usia dan mengurangi kemampuan fisik.
Kondisi ini juga meningkatkan risiko cedera dan kecacatan. Massa otot yang terllau rendah juga bisa meningkatkan risiki osteoporosis, kematian dini, diabetes, dan sindrom metabolik.
Berat badan yang turun terlalu cepat juga bisa memperlambat tingkat metabolisme.
Padahal, laju metabolisme turut menentukan berapa banyak kalori yang kita bakar setiap harinya.
Tingkat metabolisme yang rendah membuat tubuh membakar kalori lebih sedikit.
Hal ini justru membuat tubuh menyimpan lemak lebih banyak dan membuat kita rentan mengalami berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Berat badan yang turun dengan cepat bisa jadi pertanda tubuh kurang mengonsumsi kalori. Hal ini bisamembuat kita berisiko kekurangannutrisi.
Kekurangan nutrisi juga membuat kita rentan mengalami hal berikut:
Baca juga: 4 Cara Protein Bantu Turunkan Berat Badan
Batu empedu adalah potongan material yang mengeras dan terbentuk di dalam kantong empedu.
Terbentuknya batu empedu bisa menjadi efek samping akibat berat badan yang turun terlalu cepat.
Pasalnya, kantong empedu melepaskan cairan pencernaan untuk memecah makanan berlemak sehingga bisa dicerna.
Jika kita tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup, maka kantong empedu tidak bisa mengeluarkan cairan pencernaan.
Hal ini bisa memicu pembentukan batu empedu yang menyebabkan gangguan pencernaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.