“Yang jelas jangan sampai ibu hamil tidur dalam posisi tengkurap karena selain bikin enggak nyaman, janin pun bisa tertekan di dalam rahim,” terang dia saat diwawancara Kompas.com, Minggu (16/8/2020).
Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?
Meski bisa dipilih, posisi tidur telentang kurang sebeutulnya tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu hamil ketika memasuki masa kehamilan trimerster kedua dan ketiga.
Hal itu dikarenakan, posisi telentang membuat berat badan ibu hamil bertumpu pada punggung, saluran pencernaan, dan pembuluh darah vena yang membawa darah dari jantung ke tubuh bagian bawah.
Jika dilakukan, tidur telentang bisa saja memperparah atau meningkatkan resiko masalah sakit punggung dan wasir yang dialami ibu hamil serta mengganggu pencernaan dan peredaran darah.
Selain itu, posisi tidur telentang berisiko pula mengurangi aliran darah ke janin, sehingga mengurangi asupan oksigen dan nutrisi untuk janin.
Namun, ibu hamil tak perlu terlalu khawatir jika ternyata mendapati tubuh tidur dalam poisis telentang saat terbangun. Hal itu tidak akan terlalu mengganggu keselamatan janin.
Baca juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Sulit Tidur Tanpa Bantuan Obat-obatan
Ibu hamil tinggal mengubah posisi tidur kembali ke posisi tidur miring demi kebaikan yang lebih optimal.
Dengan demikian, ibu hamil sebaiknya tidur dengan posisi miring.
Posisi tidur miring ke kiri adalah posisi tidur yang baik dilakukan ibu hamil karena dapat memberikan keuntungan pada janin, yakni mengurangi tekanan pada pembuluh darah vena, sehingga memaksimalkan aliran darah dan nutrisi menuju plasenta.
Selain itu, posisi tidur miring ke kiri dapat pula mencegah janin terkena tekanan organ hati ibu hamil yang terletak di sebelah kanan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan