KOMPAS.com – Susah buang air besar atau kerap disebut sembelit bisa menjadi hal yang tidak mengenakkan dan mengganggu kenyamanan beraktivitas.
Konstipasi atau sembelit adalah salah satu keluhan yang cukup sering dialami oleh banyak orang.
Kebiasaan buang air besar (BAB) pada setiap orang memang berbeda-beda.
Sembelit terjadi jika BAB terhambat tidak seperti biasanya.
Baca juga: 6 Resep Jus untuk Mengatasi Sembelit dan Wasir
Sembelit dapat dipahami sebagai keadaan atau gejala hambatan gerak sisa makanan di saluran pencernaan, sehingga BAB tidak bisa lancar dan teratur.
Dalam kondisi normal, setiap 24 jam, usus besar (kolon) akan dikosongkan secara periodik.
Ini artinya, seseorang dapat dianggap mengalami sembelit apabila tidak dapat BAB selama dua hari atau lebih.
Gejala sembelit juga bisa berupa tinja keras atau sensasi tidak mampu mengeluarkan tinja saat BAB.
Konstipasi atau sembelit memiliki beragam penyebab, tapi secara garis besar adalah hasil dari pergerakan makanan yang lambat melalui sistem pencernaan.
Kondisi ini mungkin terjadi karena dehidrasi atau kurang minum, pola makan yang buruk, pengaruh obat-obatan, termasuk penyakit yang memengaruhi sistem saraf dan kesehatan mental (stres).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.