Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2020, 10:35 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Skoliasis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuat tulang belakang penderitanya melengkung.

Tulang belakang manusia terdiri atas jajaran tulang kecil yang menumpuk satu sama lain.

Susunan tulang tersebut juga memiliki lekukan alami untuk membantu seseorang membungkuk atau bergerak.

Pada penderita skoliosis, lekukan tulang belakang bisa melengkung sampai membentuk huruf "C" atau "S".

Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang

Melansir Mayo Clinic, skoliosis jamak terjadi selama masa pertumbuhan tulang, atau sebelum masa pubertas.

Penyakit skoliosis juga bisa disebabkan kondisi cerebral palsy dan distrofi otot. Hingga kini, penyebab skoliosis di banyak kasus belum diketahui.

Menurut penelitian, sebanyak tiga persen remaja menderita skoliosis.

Sebagian besar kasus skoliosis ringan. Namun, ada juga kelainan pada tulang belakang yang bertambah parah seiring pertumbuhan anak.

Skoliosis yang parah bisa menyebabkan kelumpuhan. Lekukan tulang belakang yang parah bisa mengurangi jumlah ruang di dalam dada, sehingga paru-paru sulit berfungsi dengan baik.

Skoliosis bisa menyerang anak-anak atau orang dewasa. Beberapa anak terlahir dalam kondisi kelainan tulang belakang tersebut.

Namun, ada juga penderita yang baru mengalami skoliosis setelah beranjak dewasa.

Berikut cara mengenali ciri ciri skoliosis pada anak-anak dan orang dewasa. Jika Anda merasa memilikinya, segera konsultasikan ke dokter.

Baca juga: 11 Fungsi Otot pada Manusia

Ciri-ciri skoliosis pada anak-anak

Melansir WebMD, gejala skoliosis pada anak bisa muncul saat penderita berusia antara delapan sampai sepuluh tahun.

Gejala skoliosis tersebut bisa bertambah parah saat si kecil tumbuh besar.

Ciri-ciri skoliosis pada anak bisa berbeda-beda. Ada yang tidak merasakan gejala kelainan tulang belakang. Namun, ada juga yang mengalami gejala penyakit ini.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau