KOMPAS.com - Bipolar adalah salah satu jenis gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati ekstrem.
Dilansir dari Mayo Clinic, perubahan suasana hati yang dialami oleh penderita bipolar mencakup emosi tertinggi (sangat senang yang disebut fase manik atau hipomanik untuk yang lebih ringan) dan terendah (sangat murung atau depresi).
Baca juga: Mengenal Penyakit Bipolar yang Sebabkan Medina Zein Konsumsi Amfetamin
Gejala kondisi ini bisa bertolak belakang dengan urutan manik-depresi yang diharapkan. Apalagi, kejadian manik atau hipomanik bisa hampir tak terdeteksi.
Selain itu, pada fase depresi sering kali dianggap sebagai penyakit lain. Penyalahgunaan narkoba pun bisa jadi alasan sulitnya diagnosis kondisi mental ini.
Menurut WebMD, 50 persen orang dengan gangguan bipolar harus mendatangi tiga tenaga profesional hingga akhirnya mendapat diagnosis yang tepat.
Artinya, perawatan gangguan bipolar bisa jadi terlambat.
Padahal, gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup dan hampir tiap episodenya tak bisa diprediksi. Dengan kata lain, hal ini memungkinkan seseorang kesulitan beraktivitas karena perubahan suasana hati.
Ini menjadi sebuah keprihatinan karena keterlambatan perawatan bisa berakibat buruk.
Apalagi, penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti.
Para ilmuwan yang mempelajari kondisi ini juga setuju bahwa tak ada penyebab tunggal dari gangguan bipolar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.