Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyakit Biang Kelenjar Getah Bening Membengkak

Kompas.com - 23/08/2020, 18:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ketika sedang tidak enak badan, sejumlah orang jamak melihat benjolan di leher atau bagian tubuh lainnya.

Benjolan tersebut umumnya terasa lembut, empuk, dan terkadang sedikit sakit.

Benjolan tersebut dikenal sebagai kelenjar getah bening yang membengkak. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai limfadenopati.

Baca juga: Penyebab Kelenjar Getah Bening Bengkak

Dilansir dari Cleveland Clinic, kelenjar getah bening bengkak merupakan kondisi yang lumrah saat tubuh terserang penyakit atau infeksi.

Kelenjar getah bening bisa membengkak sebagai tanda sistem daya tahan tubuh sedang bekerja untuk membersihkan kuman baik virus maupun bakteri.

Fungsi kelenjar getah bening ibarat filter yang membantu tubuh menyaring dan menyingkirkan kuman, sel, dan benda asing melalui cairan getah bening.

Cairan getah bening ini terdiri atas sel darah putih, protein dan lemak.

Tubuh manusia memiliki setidaknya 600 kelenjar getah bening yang tersebar di banyak bagian tubuh.

Tak hanya di leher, kelenjar getah bening membengkak juga bisa dirasakan di ketiak, bawah rahang dan dagu, belakang telinga, bekalang kepala, dan selangkangan.

Baca juga: Bisakah Mengobati Kelenjar Getah Bening Bengkak Tanpa Operasi?

Penyakit penyebab kelenjar getah bening membengkak

Ilustrasi gangguan pada kelenjar getah beningSingjaiStocker Ilustrasi gangguan pada kelenjar getah bening
Penyebab kelenjar getah bening bengkak bisa beragam. Saat terkena infeksi, tubuh umumnya memerlukan waktu 10 sampai 14 hari untuk sembuh.

Setelah penderita merasa lebih baik, pembengkakan kelenjar gerah bening baru berkurang. Umumnya, tubuh membutuhkan waktu beberapa minggu sampai kondisi kelenjar pulih sepenuhnya.

Melansir Mount Sinai, berikut beberapa penyakit biang kelenjar getah bening membengkak:

  • Infeksi

Infeksi adalah penyakit penyebab kelenjar getah bening bengkak yang paling umum.

Beberapa jenis infeksi yang bisa membuat kelenjar getah bening bengkak di antaranya:

  1. Sakit gigi seperti abses dan impaksi
  2. Infeksi telinga
  3. Pilek, flu, dan infeksi sejenis
  4. Gusi bengkak atau radang gusi
  5. Mononukleosis
  6. Sariawan
  7. Penyakit menular seksual
  8. Tonsilitis
  9. Tuberkulosis (TBC)
  10. Infeksi kulit

Baca juga: TBC Kelenjar: Gejala, Cara Mengobati, Cara Mencegah

  • Penyakit autoimun

Penyakit yang menyerang kekebalan tubuh atau penyakit autoimun dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak.

Antara lain Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Rheumatoid Arthritis (RA).

  • Kanker

Beberapa jenis kanker juga bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, yakni:

  1. Leukemia
  2. Penyakit hodgkin
  3. Limfoma non-hodgkin
  4. Dan beberapa jenis kanker lainnya
  • Efek samping obat

Penggunaan beberapa jenis obat bisa jadi penyebab kelenjar getah bening bengkak, seperti obat untuk mengatasi kejang dan imunisasi tifoid.

Kelenjar getah bening bengkak umumnya tergantung penyebab dan bagian tubuh yang terpengaruh.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Peradangan pada Kelenjar Getah Bening

Apakah kelenjar getah bening bengkak berbahaya?

Ilustrasi. Ilustrasi.
Kelenjar getah bening membengkak yang muncul tiba-tiba dan terasa nyeri biasanya disebabkan cedera atau infeksi.

Sedangkan pembengkakan kelenjar getah bening yang terjadi perlahan-lahan dan tidak menimbulkan rasa sakit bisa jadi tanda tumor atau kanker.

Kelenjar getah bening bengkak berbahaya atau tidak tergantung hasil pemeriksaan dari dokter.

Anda perlu berkonsultasi ke dokter apabila:

  • Kelenjar getah bening bengkak selama beberapa minggu atau terus membesar
  • Pembengkakan kelenjar getah bening terasa keras, bentuknya tidak teratur, dan bengkak di satu lokasi
  • Sering demam, keluar keringan di malam hari
  • Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas
  • Ukuran kelenjar getah bening bengkak berdiameter lebih dari satu centimeter

Dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan fisik dan tes untuk menegakkan diagnosis.

Beberapa tes yang disarankan antara lain yes darah, pengambilan sampel jaringan kelenjar getah bening (bisa dengan pengambilan cairan atau biopsi), rontgen dada, scan hati dan limpa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau