KOMPAS.com - Ketika sedang tidak enak badan, sejumlah orang jamak melihat benjolan di leher atau bagian tubuh lainnya.
Benjolan tersebut umumnya terasa lembut, empuk, dan terkadang sedikit sakit.
Benjolan tersebut dikenal sebagai kelenjar getah bening yang membengkak. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai limfadenopati.
Baca juga: Penyebab Kelenjar Getah Bening Bengkak
Dilansir dari Cleveland Clinic, kelenjar getah bening bengkak merupakan kondisi yang lumrah saat tubuh terserang penyakit atau infeksi.
Kelenjar getah bening bisa membengkak sebagai tanda sistem daya tahan tubuh sedang bekerja untuk membersihkan kuman baik virus maupun bakteri.
Fungsi kelenjar getah bening ibarat filter yang membantu tubuh menyaring dan menyingkirkan kuman, sel, dan benda asing melalui cairan getah bening.
Cairan getah bening ini terdiri atas sel darah putih, protein dan lemak.
Tubuh manusia memiliki setidaknya 600 kelenjar getah bening yang tersebar di banyak bagian tubuh.
Tak hanya di leher, kelenjar getah bening membengkak juga bisa dirasakan di ketiak, bawah rahang dan dagu, belakang telinga, bekalang kepala, dan selangkangan.
Baca juga: Bisakah Mengobati Kelenjar Getah Bening Bengkak Tanpa Operasi?
Setelah penderita merasa lebih baik, pembengkakan kelenjar gerah bening baru berkurang. Umumnya, tubuh membutuhkan waktu beberapa minggu sampai kondisi kelenjar pulih sepenuhnya.
Melansir Mount Sinai, berikut beberapa penyakit biang kelenjar getah bening membengkak:
Infeksi adalah penyakit penyebab kelenjar getah bening bengkak yang paling umum.
Beberapa jenis infeksi yang bisa membuat kelenjar getah bening bengkak di antaranya:
Baca juga: TBC Kelenjar: Gejala, Cara Mengobati, Cara Mencegah
Penyakit yang menyerang kekebalan tubuh atau penyakit autoimun dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak.