Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Kepala Terasa Mengganggu, Coba Atasi dengan Kompres Es Batu

Kompas.com - 31/08/2020, 21:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu cara meredakan sakit kepala yang cukup praktis adalah minum obat sakit kepala atau obat penghilang rasa sakit.

Namun, sebagian orang merasa tak nyaman apabila terus-menerus harus minum obat sakit kepala saat masalah kesehatan ini datang.

Sebagai salah satu solusinya, beberapa orang mengandalkan cara mengatasi sakit kepala secara alami.

Kompres dingin dengan es batu adalah salah satu obat sakit kepala alami yang dianggap ampuh mengatasi masalah kesehatan ringan ini.

Baca juga: Cara Menghilangkan Sakit Kepala sebelah Kanan

Apakah kompres es batu dapat mengatasi sakit kepala?

Menurut National Headache Foundation, kompres es batu adalah salah satu perawatan yang aman digunakan untuk mengatasi sakit kepala.

Secara umum, kompres es batu atau kompres dingin banyak digunakan penderita sakit kepala jenis migrain.

Sedangkan penderita sakit kepala tipe ketenganan atau otot kaku, biasanya lebih memilih kompres panas.

Kompres es batu atau kompres dingin adalah salah satu jenis terapi suhu.

Dilansir dari Mayo Clinic, kompres es batu atau kompres dingin bisa jadi obat sakit kepala alami yang ampuh karena bisa menghasilkan efek kebas atau mati rasa.

Saat terpapar suhu dingin, pembuluh darah bisa menyempit dan pengiriman sinyal nyeri dari sumber sakit kepala ke otak bisa berkurang.

Dengan begitu, penderita tidak lagi fokus merasakan nyeri di salah satu bagian tubuhnya.

Alih-alih merasakan nyeri di sumber sakit kepala dan sekitarnya, penderita lebih bisa merasakan salah satu bagian tubuhnya dingin.

Baca juga: Kenali Sakit Kepala Tipe Ketegangan yang Kerap Menyerang Orang Dewasa

Studi kompres es batu dan sakit kepala

Ilustrasi es batuMaridav Ilustrasi es batu
Penggunaan kompres es batu sebagai cara mengatasi sakit kepala secara alami bukanlah sesuatu yang baru.

Terapi dingin untuk meredakan sakit kepala sudah digunakan sejak 150 tahun silam.

Penggunaan kompres es batu sebagai obat sakit kepala alami juga telah diteliti sejumlah ahli.

Melansir Healthline, studi pada 2013 membuktikan, menggunakan kompres es batu saat serangan migrain baru dimulai, terbukti efektif mengurangi rasa nyeri secara signifikan.

Para ahli menyimpulkan, kompres es batu dapat mendinginkan darah yang mengalir ke pembuluh darah arteri karotis di leher.

Efeknya, peradangan di otak jadi berkurang dan membantu mengurangi rasa nyeri karena migrain.

Baca juga: Sakit Kepala Sebelah Kiri: Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Cara menggunakan kompres es batu untuk sakit kepala

Cara mengatasi sakit kepala secara alami dengan kompres es batu cukup mudah.

Anda tinggal menyiapkan kompres dingin yang tersedia di pasaran, atau menyiapkan sendiri kompres dingin dari es batu yang dibungkus handuk bersih.

Setelah kompres es batu siap, baru tempelkan kompres dingin tersebut ke sumber rasa sakit kepala dan daerah sekitar tengkuk leher atau di dasar tengkorak.

Tempelkan kompres es batu atau kompres dingin selama 15 menit. Beri jeda setidaknya satu jam jika ingin kembali menggunakan kompres dan rasa nyeri masih terasa.

Hal yang perlu diperhatikan, saat mengompres sakit kepala dengan es batu, Anda akan merasakan dingin, panas seperti terbakar, sedikit nyeri, lalu mati rasa.

Begitu kulit yang dikompres sudah mati rasa, segera singkirkan es batu agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit, terutama bagi pemilik kulit sensitif.

Agar lebih aman, pemakaian kompres es batu sebagai obat sakit kepala alami sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter yang biasa menangani.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com