KOMPAS.com – Saat haid terjadi, kemungkinan wanita mengalami anemia sangat tinggi akibat kehilangan darah.
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah.
Jika anemia terjadi, wanita bisa mengalami sejumlah gejala, seperti:
Baca juga: Anemia pada Ibu Hamil: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Mengatasi
Berbagai gejala anemia ini pun tidak jarang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari para wanita.
Keluarnya darah selama 3-7 hari dan perubahan hormon yang terjadi ketika memasuki siklus haid memang dapat membuat wanita lebih mudah mengalami anemia.
Berikut ini adalah beragam cara mencegah anemia saat haid yang dapat dicoba:
1. Perbanyak makanan yang mengandung zat besi
dr. Lestari Sudaryanti, M. Kes, Dosen D3 Keperawatan Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR), dalam laman resmi UNAIR, menjelaskan wanita yang sedang haid dianjurkan mengonsumsi makanan tinggi zat besi untuk menghindari risiko anemia.
Konsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi sangat baik untuk proses penggantian darah yang hilang saat haid.
Zat besi adalah komponen protein yang ditemukan dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin.
Hemoglobin memiliki fungsi mengikat oksigen dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh.
Jadi, anemia saat haid dapat memengaruhi aktivitas wanita sehari-hari.
Kebutuhan zat besi pada setiap manusia berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin.
Kebutuhan zat besi pada wanita usia 14-18 tahun sekitar 15 mg/hari, sedangkan pada usia 19-50 tahun adalah 18 mg/hari.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
2. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang