Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bahaya Terlalu Sering Makan Makanan yang Dibakar

Kompas.com - 31/08/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Beragam bahan makanan yang disajikan dengan cara dibakar memang dapat memiliki cita rasa enak dan mengeluarkan aroma khas yang menggugah selera.

Sebut saja ikan bakar, iga bakar, kambing guling, bebek bakar, steak atau daging bakar, ayam bakar, atau satai.

Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan yang diolah dengan cara dibakar ini dapat menimbulkan beragam bahaya kesehatan.

Baca juga: Daging Sapi, Ayam, atau Ikan, Mana yang Paling Rentan Picu Kolesterol Tinggi?

Oleh sebab itu, para pecinta kuliner dengan pengolahan dibakar akan lebih baik jika dapat membatasi konsumsi makanan tersebut.

Berikut ini adalah ragam bahaya terlalu sering makan makanan yang dibakar:

1. Picu kanker

Makanan yang diolah dengan cara dibakar pada kenyatannya dapat menyebabkan kanker.

Melansir laman resmi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdaan Masyarakat Kemenkes RI, kandungan protein pada ayam, ikan, dan daging dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.

Senyawa inilah yang dapat merusak komposisi DNA dalam gen manusia, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker.

Untuk mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik, Anda perlu merendam daging dalam bumbu tradisional dan alami serta menghindari memasaknya dalam waktu lama pada suhu tinggi.

Baca juga: Benarkah Makan Sate Sebabkan Kanker?

2. Kandungan gizi menghilang

Semua jenis daging menawarkan kandungan protein yang baik bagi kesehatan tubuh.

Protein dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi.

Protein juga diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh.

Tapi sayangnya, pengolahan daging dengan cara dibakar pada suhu yang tinggi bisa menghilangkan kandungan protein tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com