Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Penyakit Degeneratif yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/09/2020, 19:34 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan saat tubuh penderitanya mengalami penurunan fungsi jaringan dan organ.

Penyakit degeneratif dapat memburuk seiring berjalannya waktu.

Penyakit ini dapat memengaruhi sistem saraf otak, sumsum tulang belakang, tulang, pembuluh darah, sampai jantung.

Baca juga: Beda Gejala Usus Buntu pada Anak, Orang Dewasa, dan Lansia

Mengutip riset Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia (2010) oleh Adianti Handajani, dkk., penyakit degeneratif termasuk penyakit tak menular.

Penyebab penyakit degeneratif yang utama adalah pola hidup yang tidak sehat.

Di antaranya kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan tak sehat, obesitas, kurang bergerak, stres, dan pencemaran lingkungan.

Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai

Selain itu, faktor usia juga bisa menyebabkan masalah kesehatan ini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit degeneratif merupakan penyebab kematian terbesar di dunia.

Penyakit ini telah menjadi epidemi global, terutama di negara dengan tingkat pendapatan sedang dan kecil.

Di Indonesia, tren penyakit degeneratif menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Baca juga: 5 Cara Lindungi Lansia dan Penderita Penyakit Kronis dari Virus Corona

Berikut beberapa jenis penyakit degeneratif yang umum dan perlu diwaspadai:

1. Penyakit jantung

Melansir Healthfully, penyakit jantung bisa terjadi karena penyumbatan pembuluh darah sampai gangguan detak jantung.

Penyakit jantung yang tidak mendapatkan penanganan medis tepat dapat berkembang menjadi gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

2. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang membuat massa tulang menurun dari waktu ke waktu.

Penyebab osteoporosis yang utama karena kurangnya asupan kalsium dan kekurangan hormon estrogen setelah wanita mengalami menopause.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau