KOMPAS.com - Skolisosis adalah kelainan yang membuat tulang belakang melengkung.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik atau beberapa kondisi neuromuskuler, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.
Skoliosis juga bisa disebabkan oleh cacat lahir mempengaruhi perkembangan tulang belakang, cedera atau infeksi tulang belakang.
Tanda-tanda yang biasa ditunjukan penderita skoliosis bisa berupa berikut:
Baca juga: Mengapa Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Turun?
Pada kasus yang parah, skolisosi bisa memyebabkan tulang rusuk di satu sisi tubuh lebih menonjol dari pada sisi yang lain.
Lekukan tulang belakang yang sangat parah juga dapat mengurangi jumlah ruang di dalam dada, sehingga paru-paru sulit berfungsi dengan baik.
Selain itu, skoliosis yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi berikut:
Ketika tulang belakang membentuk kelengkukan yang tidak normal, hal ini bisa memberi tekanan pada saraf di dekatnya.
Kompresi atau tekanan pada saraf ini bisa memicu komplikasi seperti mati rasa dan kesemutan yang meluas ke berbagai area tubuh.
Pasien juga bisa mengalami sakit punggung yang parah. Dalam kasus ekstrem, tekanan pada saraf bisa menyebabkan hilangnya kontrol pada usus atau kandung kemih.
Pada pria, kompresi saraf juga bisa memicu disfungsi ereksi.
Ketika tulang belakang bergeser dari posisi semestinya, hal itu dapat menimbulkan masalah bagi struktur tubuh lainnya.
Misalnya, lengkungan yang tidak normal dapat mendorong tulang rusuk ke paru-paru.
Kondisi ini bisa menganggu sistem pernapasan. Kelainan tulang belakang juga bisa membuat rusuk menekan jantung.
Akibatnya, aliran darahke seluruh tubuh pun terganggu. Skoliosis juga meningkatkan risiko pneumonia dan gagal jantung.
Baca juga: Jenis Olahraga Terbaik untuk Atasi Skoliosis
Dalam kasus parah, skolisos bisa menyebabkan perubaha pada bagian tubuh, seperti bahu dan pinggul yang tidak simetris.
Beberapa penderita skoliosis juga membutuhkan peyangga punggung yang membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas tertentu.
Tak jarang, kondisi ini bisa menyebabkan masalah emosional seperti penurunan harga diri atau rasa percaya diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.