Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2020, 18:03 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Melihat rambut rontok setiap hari bagi sebagian orang adalah hal yang biasa. Ya, rata-rata kita kehilangan sekitar 80 helai rambut setiap hari.

Namun, bagaimana jika kerontokan rambut ini cukup banyak?

Tentu bayangan kebotakan seolah menjadi lebih dekat dan menakutkan.

Baca juga: Dapatkah Ketombe Menyebabkan Rambut Rontok?

Faktanya, kerontokan rambut adalah masalah yang umum dialami oleh perempuan.

Dikutip dari Cosmopolitan, penelitian menunjukkan setidaknya 1 dari 3 perempuan mengalami kerontokan dan penurunan volume rambut.

Kondisi ini tentu menyebabkan kekhawatiran tentang kebotakan. Tak jarang rambut rontok juga menyebabkan stres karena sulit sekali diatasi.

Kondisi ini juga membuat kita bertanya-tanya apa sebenarnya yang menyebabkan kerontokan rambut yang dialami.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan rambut rontok, di antaranya:

1. Keturunan

Penyebab paling umum dari kerontokan rambut adalah riwayat keluarga atau faktor keturunan/genetik. Kondisi ini disebut androgenic alopecia atau kebotakan pada pria maupun wanita.

Biasanya kondisi ini terjadi secara bertahap dan dalam pola yang dapat diprediksi.

Melansir dari Medical News Today, laki-laki cenderung kehilangan rambut dari pelipis dan mahkota kepala. Pada wanita, rambut biasanya menjadi lebih tipis di seluruh kepala.

Alopecia androgenetik biasanya lebih mungkin terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.

2. Perubahan hormonal

Dilansir dari Mayo Clinic, perubahan hormonal akibat kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid dapat menyebabkan kerontokan rambut sementara maupun permanen.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami

Hormon memainkan peran besar dalam mengatur siklus pertumbuhan rambut.

Pada kondisi kehamilan misalnya, penurunan kadar esterogen dapat menyebabkan kerontokan. Itu karena esterogen merupakan hormon ramah rambut yang menjaga rambut dalam fase pertumbuhan dalam jangka optimal.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau