KOMPAS.com - Saat mengalami luka atau goresan di kulit, penderita diabetes biasanya membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkannya.
Tentunya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko infeksi dan berbagai komplikasi lainnya.
Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes bisa mempengaruhi saraf dan menyebabkan sirkulasi dara memburuk.
Hal ini akan menyulitkan darah menjangkau area tubuh yang mengalami luka.
Akibatnya, proses penyembuhan luka pun butuh waktu lama. Itu sebabnya, penderita diabetes harus menjaga gula darah agar tetap stabil agar proses penyembuhan luka bisa berjalan cepat.
Baca juga: 5 Tanda Melemahnya Sistem Imun yang Kerap Tak Disadari
Lamanya proses penyembuhan luka bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti infeksi.
Infeksi ini bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh sepert otot dan tulang.
Infeksi juga bisa menyebabkan ganggren atau matinya jaringan yang menjadi penyebab umum amputasi pada sebagian besar penderita diabetes.
Infeksi yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan sepsis atau komplikasi infeksi yang mengancam nyawa.
Untuk mencegah komplikasi tersebut, penderita diabetes bisa melakukan langkah-langkah berikut:
1. Merawat kaki sebaik mungkin
Kaki adalah bagian yang paling rawan mengalami luka. Itu sebabnya, penderita diabetes harus melakukan perawatan kaki dengan sebaik mungkin.
Perawatan kaki yang dilakukan bisa berupa rutin mencuci kaki, menghindari jalan kaki tanpa alas, dan berhati-hati saat memotong kuku kaki.
2. Perawatan luka
Ketika megalami luka, penderita diabetes harus mematau luka mereka dengan cermat.