Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Kopi Saat Perut Kosong Bahayakan Kesehatan, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 20/09/2020, 10:35 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang memiliki rutinitas minum kopi sebelum beraktivitas di pagi hari.

Minum kopi di pagi hari bisa membuat mata lekas terjaga, pikiran lebih fokus, dan membangun suasana hati jadi lebih positif.

Selain itu, manfaat minum kopi secara rutin juga bisa meningkatkan fungsi otak, mencegah penyakit alzheimer, serta diabetes tipe 2.

Kendati punya sederet manfaat untuk kesehatan, minum kopi saat perut kosong disebut membahayakan kesehatan. Benarkah?

Baca juga: 5 Efek Minum Kopi Setiap Hari pada Kesehatan

Minum kopi saat perut kosong picu gangguan pencernaan

Dilansir dari Insider, minum kopi sebelum makan dapat berdampak negatif pada sistem pencernaan tubuh sejumlah orang.

Minum kopi saat perut kosong bisa meningkatkan produksi asam lambung, terlebih jika seseorang belum makan.

Asam lambung tersebut bisa merusak lapisan perut dan menyebabkan gejala sakit perut, mulas, mual, mag, dan sakit perut.

Baca juga: Kenapa Jadi Sesak Napas setelah Minum Kopi?

Kendati sebagian orang riskan minum kopi saat perut kosong, beberapa orang tidak mengalami masalah kesehatan ketika minum kopi dalam kondisi perut belum terisi makanan.

Seperti dilaporkan Healthline, hingga kini penelitian belum bisa membuktikan kaitan langsung antara kopi dan masalah pencernaan.

Namun, penting bagi setiap orang untuk memperhatikan respons tubuh saat minum kopi sebelum makan.

Jika Anda mengalami masalah pencernaan setelah minum kopi saat perut kosong, pertimbangkan untuk tidak mengonsumsi asupan berkafein ini sebelum makan.

Baca juga: Kenapa Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi?

Minum kopi saat perut kosong tingkatkan hormon stres

Ilustrasi kopi diseduh dengan teknik V60. SHUTTERSTOCK/PAULZHUK Ilustrasi kopi diseduh dengan teknik V60.
Bahaya minum kopi saat perut kosong di pagi hari disebut bisa meningkatkan hormon stres kortisol.

Kortisol diproduksi kelenjar adrenal. Hormon stres kortisol berfungsi mengatur metabolisme, tekanan darah, dan kadar gula darah.

Pelepasan hormon kortisol secara berlebihan dalam jangka panjang dapat memicu masalah kesehatan seperti osteoporosis, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Apakah Berpengaruh pada Bayi?

Memang benar, kopi merangsang produksi hormon kortisol. Namun, melonjaknya hormon kortisol hanya berlaku pada orang yang tidak terbiasa minum kopi.

Selain itu, peningkatan hormon kortisol setelah minum kopi umumnya hanya bersifat sementara, tidak dalam jangka panjang.

Penelitian juga belum bisa menunjukkan, minum kopi dalam kondisi perut kenyang tidak membuat hormon kortisol melonjak.

Baca juga: Bolehkah Minum Kopi Setelah atau Sebelum Minum Obat?

Bagaimana baiknya?

Ilustrasi minum kopiseb_ra Ilustrasi minum kopi
Asalkan tidak ada masalah pencernaan, sah-sah saja jika Anda punya kebiasaan minum kopi saat perut kosong atau sebelum makan.

Namun, sejumlah ahli gizi sepakat menyarankan agar setiap orang lebih baik minum kopi dalam kondisi perut sudah terisi makanan.

Jika sarapan atau makan biasa terlalu berat, setidaknya perut sudah terisi dengan kudapan atau makanan ringan.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi?

Selain itu, hindari minum kopi secara berlebihan. Batasi asupan kafein maksimal 400 miligram atau setara empat cangkir kopi setiap hari.

Karena efeknya bisa bertahan sampai tujuh jam, minum kopi juga rentan mengganggu jadwal tidur, terutama jika Anda minum kopi di sore hari.

Efek minum kopi berlebihan juga bisa memicu jantung berdebar, cemas, gelisah, sampai sakit kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau