Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindrom Sjogren: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 21/09/2020, 10:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sindrom sjogren adalah kelainan kronis pada sistem kekebalan.

Penyakit autoimun ini terjadi karena sistem kebalan tubuh menyerang sel sehat yang memproduksi air liur, kelenjar air mata, dan jaringan eksokrin lainnya sehingga menyebabka penurunan produksi air mata dan air liur.

Akibatnya, pasien mengalami keringat pada mulut, mata, kulit, hidung, saluran pernapasan bagian atas, dan vagina.

Baca juga: Cara Mudah Melakukan Relaksasi untuk Atasi Stres

Gejala

Gejala yang umum dialami penderita sindro ini antara lain mata dan mulut yang kering dan disertai nyeri sendi.

Selain itu, penderita sindom sjogren juga bisa mengalami gejala berikut:

  • kerusakan gigi
  • mulut kering persisten
  • batuk kering
  • gangguan mengunyah dan menelan
  • suara parau
  • sulit bicara
  • kelenjar ludah membengkak
  • sariawan berulang
  • infeksi jamur di mulut.

Penderita sindrom sjogren juga bisa mengalami penghlihatan kabur dan kelelahan ekstrim.

Baca juga: Waspada Sindrom Carpal Tunnel pada Penderita Diabetes

Penyebab

Masih belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab sindrom ini. Namun, riset menunjukan sindrom ini bisa terjadi karena infeksi virus atau bakteri.

Peneliti juga menduga penyebab utama sindrom sjogren adalah faktor genetik dan lingkungan.

Selain itu, penurunan kadar hormon esterogen juga bisa memicu sindrom sjogren.

Cara mengatasi

Penyakit ini juga belum ditemukan obatnya. Perawatan yang trsedia hanya berfungsi untuk meringankan gejala, seperti penggunaan obat tetes mata atau lotion.

Untuk mengatasi gejala yang terjadi di persendian, dokter biasanya memberikan obat antiinflamasi nonsteroid.

Baca juga: Abses: Penyebab, Komplikasi, hingga Cara Mengatasinya

Dokter juga bisa meresepkan imunosupresan atau kortikosteroid untuk pasien dengan gejala yang parah.

Gejala sindrom ini juga bisa dikelola dengan menerapkan pola makan bergzi seimbang, seperti mengonsumsi banyak buah dan sayur, serta mengurangi makanan tinggi lemak jenuh dan gula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Health
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Health
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Health
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Health
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Health
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Health
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Health
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Health
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Health
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Health
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Health
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Health
Kasus HIV di Thailand Naik Tajam, Anak Muda Jadi Kelompok Paling Rentan
Kasus HIV di Thailand Naik Tajam, Anak Muda Jadi Kelompok Paling Rentan
Health
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Dokter Beri Tips Agar Tidak Mudah Sakit
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Dokter Beri Tips Agar Tidak Mudah Sakit
Health
Artis Pakistan Ini Hidup Sendiri Ditemukan Meninggal Membusuk 9 Bulan
Artis Pakistan Ini Hidup Sendiri Ditemukan Meninggal Membusuk 9 Bulan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau