KOMPAS.com – Kemunculan nyeri dada tidak selalu berarti gejala penyakit jantung koroner.
Pada kenyatannya, nyeri dada bisa disebabkan oleh banyak hal.
Melansir Health Line, nyeri dada yang sama sekali tidak terkait dengan jantung dapat disebabkan oleh organ-organ dada seperti otot dada, tulang dada, selaput paru, dan paru-paru dipaksa bergerak secara berlebihan.
Baca juga: 5 Sifat Nyeri Dada yang Bukan Gejala Khas Penyakit Jantung
Perasaan cemas dan gangguan depresi juga dapat membuat dada seseorang terasa tertekan.
Meski demikian, timbulnya nyeri dada tetap saja perlu diwaspadai siapa saja kerena bisa mengarah pada tanda-tanda penyakit jantung koroner.
Lantas, bagaimana ciri-ciri nyeri dada yang mengarah pada gejala penyakit jantung koroner?
Merangkum Mayo Clinic, pada dasarnya, nyeri di dada dapat dicurigai sebagai gejala penyakit jantung koroner jika penderitanya memiliki faktor risiko penyakit mematikan ini.
Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya berupa kolesterol, gula darah, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan merokok.
Jika penderita nyeri dada terbukti tidak memiliki faktor risiko itu, maka nyeri dada yang dialami kecil kemungkinan terkait dengan nyeri dada pada kasus jantung koroner.
Selain itu, nyeri dada pada penyakit jantung koroner biasanya akan terasa sakit di sebelah dada kiri yang menyebar ke tangan, leher, dan tengkuk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.