KOMPAS.com – Banyak orang selama ini beranggapan katarak hanya bisa dialami oleh orang tua.
Tapi sebenarnya, penyakit katarak yang bisa menyebabkan kebutaan ini bisa juga menyerang anak-anak.
Katarak adalah suatu kondisi ketika lensa mata mengalami kekeruhan.
Baca juga: Katarak: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Melansir American Academy of Ophthalmalogy, sama seperti pada orang dewasa, katarak pada anak-anak juga bisa menyerang satu atau kedua mata.
Bercak keruh pada lensa terkadang bisa membesar dan semakin berkembang, sehingga mengakibatkan penglihatan anak kian terpengaruh.
Selain penglihatan yang buruk, katarak juga dapat menyebabkan "mata goyah" dan juling, di mana mata mengarah ke berbagai arah.
Ketika anak masih sangat kecil, mungkin akan sulit untuk mengenali tanda-tanda katarak.
Tetapi, mata bayi pada umumnya akan diperiksa secara rutin oleh dokter dalam 72 jam setelah lahir dan dianjurkan kembali dicek saat sudah berusia 6 hingga 8 minggu.
Meski demikian, terkadang katarak memang dapat berkembang pada anak-anak setelah tes skrining ini.
Sangat penting untuk segera mendeteksi katarak pada anak-anak karena pengobatan dini dapat mengurangi risiko masalah penglihatan jangka panjang.
Baca juga: Glaukoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Berikut ini adalah beberapa gejala katarak pada anak-anak yang bisa diwaspadai:
Gejala katarak pada anak mungkin tampak juga seperti gejala gangguan kesehatan lainnya.
Para orangtua sebaiknya lekas mengajak anak ke dokter jika mencurigai atau memiliki kekhawatiran tentang kondisi penglihatan anak.
Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Kantung Mata Secara Alami
Ada sejumlah alasan mengapa seorang anak dapat dilahirkan dengan katarak atau mengembangkannya saat mereka masih kecil.
Namun dalam banyak kasus, tidak diketahui secara pasti penyebab katarak pada anak.