1. Diet sehat
Diet mediterania telah terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Diet ini berfokus pada pola makan tinggi sayur, buah, dan biji-bijian utuh, yang dilengkapi dengan lemak sehat.
Riset 2018 dalam New England Journal of Medicine menunjukkan pola diet ini dapat menyeimbangkan kolesterol dan tekanan darah, yang turut menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.
2. Rutin olahraga
Otot-otot jantung membutuhkan olahraga agar bisa berfungsi optimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Itu sebabnya, kita direkomendasikan untuk melakukan olahraga intensitas sedang minimal 150 menit setiap minggu.
Jika sudah terbiasa berolahraga, kita bisa menambahkan rutinitas tersebut dengan melakukan latihan ketahanan sebanyak dua hingga lima kali seminggu.
Baca juga: Tak Hanya Gangguan Jantung dan Paru-Paru, Ini 5 Penyebab Sesak Napas
3. Hindari merokok
Merokok merupakan penyebab utama aterosklerosis. Semakin lama Anda merokok, semakin tinggi risiko serangan jantung.
Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Kita masih bisa merasakan manfaat berhenti merokok hanya dalam hitungan bulan.
Ada berbagai metode untuk berhenti merokok. Kita bisa meminta bantuan dokter untuk menemukan metode paling tepat.
4. Lakukan pemeriksaan rutin
Genetika juga bisa mempengaruhi risiko kita terkena penyakit jantung. Untuk mengetahui hal tersebut, kita harus memeriksakan diri secara teratur.
Pemeriksaan rutin akan membantu mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu, termasuk jantung, yang mungkin ada dalam diri kita. Dengan cara ini, kita bisa melakukan deteksi dan pencegahan sedini mungkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.