KOMPAS.com - Ada kalanya, bibir bagian atas, bawah, atau samping mengalami kedutan.
Bibir kedutan umumnya bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan.
Namun, terkadang bibir kedutan juga bisa jadi tanda suatu penyakit atau gangguan kesehatan.
Baca juga: Bibir Anda Kering dan Pecah-pecah? Atasi dengan 4 Cara Alami Berikut
Berikut sederet penyebab bibir kedutan bisa jadi gejala penyakit dan kondisi apa saja:
Melansir Healthline, bibir kedutan bisa jadi tanda Anda minum terlalu banyak kafein.
Gejala konsumsi kafein berlebihan bisa muncul jika Anda minum lebih dari tiga gelas kopi per hari.
Selain bibir kedutan, gejala konsumsi kafein berlebihan di antaranya energi jadi berlebihan, gelisah, susah tidur, sering kencing, gugup, sakit perut, mual, diare, dan jantung berdebar.
Cara mengatasi bibir kedutan karena konsumsi kafein berlebihan dengan mengurangi asupan kafein.
Bibir kedutan juga bisa jadi gejala efek samping obat tertentu.
Beberapa obat seperti jenis kortikosteroid memiliki efek samping kejang otot karena pengaruh estrogen dan diuretik.
Hati-hati, cara mengatasi bibir kedutan karena efek samping obat tak boleh sembarangan menghentikan konsumsinya.
Konsultasikan ke dokter untuk menggantinya dengan obat sejenis yang minim efek samping.
Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Bibir Hitam Secara Alami
Kekurangan kalium juga dapat menyebabkan kejang dan kram.
Cara mengatasi bibir kedutan karena kekurangan kalium bisa dengan mengonsumsi makanan kaya kalium.
Minum alkohol berlebihan dalam jangka panjang juga dapat jadi penyebab bibir kedutan.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak saraf dan memengaruhi fungsi otak.
Cara mengatasi bibir kedutan karena efek konsumsi alkohol berlebihan bisa dengan membatasi konsumsi alkohol sampai minum obat antikonvulsan.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Mata Bintitan dengan Cepat
Penyakit bell's palsy umumnya menyebabkan kelumpuhan di salah satu bagian wajah.
Namun, terkadang bell's palsy memicu separuh bagian wajah kedutan.
Cara mengatasi bibir kedutan karena bell's palsy bisa dengan terapi fisik dan steroid.
Bibir kedutan juga bisa jadi gejala penyakit sindrom tourette.
Selain kedutan, sindrom tourette dapat menyebabkan gangguan motorik dan bicara.
Penyebab sindrom tourette yang pasti belum diketahui. Namun, faktor risiko terbesarnya adalah keturunan.
Cara mengatasi bibir kedutan karena sindrom tourette bisa dengan terapi botoks dan stimulasi otak.
Baca juga: Mengenal Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata Tapi Bukan Bintitan
Penyakit parkinson termasuk penyakit degeneratif atau bisa memburuk seiring berjalannya waktu.
Bibir kedutan bisa jadi tanda penyakit parkinson. Selain itu, gejala lainnya yakni kedutan di dagu, tangan, dan kaki.
Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah penyakit otak yang memengaruhi saraf dan sumsum tulang belakang.
Gejala ALS di antaranya bibir kedutan, bicara cadel, dan lemah otot.
Seperti parkinson, ALS juga termasuk penyakit degeneratif. Penyakit ini tidak ada obatnya tapi bisa dikendalikan.
Baca juga: Kenapa Mata Bintitan?
Hipoparatiroidisme adalah kondisi saat kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang terlalu rendah
Rendahnya hormon paratiroid bisa menyebabkan kadar kalsium rendah dan kadar fosfos melonjak.
Bibir kedutan bisa jadi gejala kekurangan hormon paratiroid. Selain itu, tenggorokan dan tangan juga bisa kedutan.
Cara mengatasi bibir kedutan karena hormon paratiroid rendah bisa dengan mengonsumsi asupan kaya kalsium, vitamin D, dan suntik hormon paratiroid.
Stres, kelelahan, dan gangguan kecemasan juga bisa jadi penyebab bibir kedutan.
Melansir Medical News Today, otot termasuk di wajah bisa menegang saat berada dalam tekanan.
Cara mengatasi bibir kedutan karena stres dan kelelahan bisa dengan istirahat dan relaksasi dengan yoga atau meditasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.