KOMPAS.com - Diabetes dapat mempersulit tubuh penderitanya untuk mempertahankan suhu yang stabil dan menghasilkan jumlah keringat yang tepat untuk menjaga tubuh tetap dingin.
Penyebabnya termasuk ketidakseimbangan hormon, faktor kardiovaskular, dan stres yang bisa ditimbulkan oleh diabetes itu sendiri.
Komplikasi berkeringat abnormal bisa menjadi tanda bahwa seseorang perlu meninjau kembali manajemen diabetesnya, termasuk manajemen kadar gula darah yang efektif.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?
Merangkum Medical News Today, berkeringat pada seseorang terutama terjadi karena dua alasan, yakni:
Keringat ini di antaranya dapat muncul di bagian tubuh, seperti:
Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, dapat mengganggu keringat normal, sehingga penderitanya bisa berkeringat terlalu banyak (hiperhidrosis) atau terlalu sedikit (anhidrosis).
Orang dengan diabetes tipe 1 mungkin mengalami atau menemukan bahwa mereka berkeringat berlebihan di tubuh bagian atas, sementara tubuh bagian bawah, seperti kaki cenderung tidak berkeringat.
Alasan paling umum untuk keringat yang tidak biasa pada penderita diabetes adalah:
Baca juga: Benarkah Telapak Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-paru Basah?
Gula darah yang sangat rendah, yakni biasanya di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dl) dapat menyebabkan respons “melawan atau lari”, memicu pelepasan hormon yang meningkatkan keringat.
Sementara, ketika kadar gula darah terlalu tinggi dalam waktu yang terlalu lama, dapat menyebabkan kerusakan fungsi saraf yang dikenal sebagai neuropati diabetik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.