Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Remeh, Flu Bisa Sebabkan Penyakit Berikut

Kompas.com - 13/11/2020, 12:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Umumnya, penyakit flu bisa sembuh hanya dengan istirahat dan mengonsumsi cairan yang cukup.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat gejala flu tak segera pergi dan justru mengakibatkan komplikasi serius.

Bahkan, flu yang tak kunjung diatasi bisa memicu kematian. Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang rentan mengalami komplikasi saat terkena flu.

Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Alami Radang Gusi, Begini Cara Mencegahnya

Berikut kondisi yang membuat seseorang rentan mengalami komplikasi ketika flu:

  • berusia di atas 65 tahun atau di bawah lima tahun
  • memliki riwayat penyakit kronis, seperti kelainan darah, gangguan ginjal dan hati, gangguan endokrin, masalah pada jantung atau paru-paru.
  • memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • wanita hamil
  • memiliki indeks massa tubuh di atas 40.

Orang dengan kondisi tersebut harus segera melakukan penanganan ketika mengalami flu untuk menghindari komplikasi.

Berikut beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat flu:

1. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan alveoli meradang. Kondisi tersebut menimbulkan gejala seperti batuk, demam, gemetar, dan menggigil.

Pneumonia dapat berkembang dan menjadi komplikasi flu serius yang mengancam nyawa.

Itu sebabnya, kita harus segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala berikut:

  • batuk parah dengan lendir dalam jumlah besar
  • kesulitan bernapas
  • sesak napas
  • menggigil parah atau berkeringat
  • demam dengan suhu tubuh di atas 38,9 derajat celcius.

2. Bronkitis

Komplikasi ini disebabkan oleh iritasi pada selaput lendir bronkus di paru-paru.

Gejala bronkitis bisa berupa berikut:

  • batuk yang serinkali disertai lendir
  • sesak dada
  • kelelahan
  • demam ringan.

Bronkitis seringkali bisa diatasi dengan istirahat, minum banyak caira, dan mengonsumsi obat yang banyak dijual di apotik.

Akan tetapi, kita harus segera mencari bantuan dokter jika mengalami demam di atas 38 derajat celcius, gejala berlangsung lebih dari tiga minggu, dan kualitas tidur terganggu.

Bronkitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti pneumonia, emfisema, gagal jantung, dan hipertensi pulmonal.

Baca juga: 5 Makanan Berkolesterol Tinggi yang Menyehatkan

3. Sinusitis

Sinusitis terjadi karena adanya pembengkakan pada daerah sinus, yang menyebabkan gejala berikut:

  • hidung tersumbat
  • sakit tenggorokan
  • tetes postnasal
  • nyeri di sinus, rahang atas, dan gigi
  • berkurangnya indra penciuman atau perasa
  • batuk.

Seringkali, sinusitis bisa diatasi dengan semprotan garam, dekongestan, dan pereda nyeri.

Dokter juga bisa meresepkan ortikosteroid hidung seperti fluticasone (Flonase) atau mometasone (Nasonex) untuk mengurangi peradangan.

Akan tetapi, kita harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:

  • nyeri atau bengkak di dekat mata
  • dahi bengkak
  • sakit kepala parah
  • kebingungan
  • gangguan penglihatan
  • sulit bernafas
  • leher kaku.

4. Otitis media

Otitis media merupakan infeksi telinga yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada telinga tengah.

Gejalanya meliputi:

  • demam
  • gangguan pendengaran
  • muntah
  • perubahan mood.

Penyakit ini membutuhkan pertolongan medis jika gejala berlangsung lebih dari sehari,
sakit telinga parah, kotoran telinga muncul, dan sulit tidur.

Baca juga: Waspada, Vaping Juga Tingkatkan Risiko Covid-19

5. Radang otak

Radang otak dapat terjadi ktika virus flu memasuki jaringan otak dan menyebabkan peradangan.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel saraf, pendarahan di otak, dan kerusakan otak.

Orang yang mengalami radang otak biasanya mengalami gejala berikut:

sakit kepala parah
demam tinggi
muntah
sensitivitas cahaya
kantuk berlebihan.

Meski jarang, kondisi ini juga dapat menyebabkan tremor dan kesulitan bergerak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau