KOMPAS.com - Antibiotik adalah obat untuk membantu menghentikan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Obat ini bekerja dengan cara membasmi bakteri atau mencegah bakteri merebak dengan berkembang biak di dalam tubuh.
Dengan pertimbangan manfaat antibiotik, dunia kesehatan menjuluki obat ini sebagai obat antibakteri.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi antibiotik dan penggunaannya.
Baca juga: Ada Apa di Balik Alasan Pembatasan Penggunaan Antibiotik?
Melansir WebMD, menilik sejarahnya, obat antibiotik mulai tersedia di sejumlah negara pada 1940-an silam.
Sebelum ilmuwan menemukan obat ini, banyak orang meninggal dunia karena penyakit infeksi bakteri ringan seperti radang tenggorokan.
Sebagian besar bakteri sebenarnya bisa hidup di dalam tubuh dan tidak membahayakan kesehatan.
Bahkan ada beberapa jenis yang membantu kinerja tubuh. Namun, sebagian bakteri jahat dapat menginfeksi organ tubuh.
Obat antiobik dapat membantu tubuh melawan infeksi bakteri jenis tertentu dan bisa menyelamatkan nyawa apabila digunakan dengan benar.
Baca juga: Awas, Ini Bahaya Minum Obat Pil Tanpa Air Putih
Dilansir dari Medical News Today, sistem daya tahan tubuh kita idealnya dirancang mampu melawan bakteri sebelum kuman ini berkembang biak dan menimbulkan gejala penyakit.
Namun, ada kalanya jumlah bakteri berbahaya terlalu banyak, sehingga sistem daya tahan tubuh kewalahan. Dalam kondisi ini, tubuh memerlukan antibiotik.
Fungsi antibiotik selama ini terbukti membantu mengatasi penyakit atau gangguan kesehatan seperti:
Baca juga: Bolehkah Minum Kopi Setelah atau Sebelum Minum Obat?
Manfaat antibiotik hanya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik tidak bisa mengobati infeksi virus seperti flu, pilek, sebagian batuk, infeksi bronkitis, sakit perut, dll.
Sebelum meresepkan obat antibiotik, dokter biasanya melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab pasti penyakit terkait bakteri.
Di beberapa kasus, tenaga kesehatan profesional juga memberikan antibiotik untuk pencegahan infeksi, salah satunya sebelum operasi.
Pemberian antibiotik untuk profilaksis ini biasanya direkomendasikan sebelum operasi usus dan ortopedi.
Baca juga: Bolehkah Minum Obat Setelah Minum Madu?
Dokter jamak merekomendasikan cara penggunaan antibiotik dengan mengonsumsi obat ini sesuai dosis sampai habis.
Alasan mengapa antibiotik harus dihabiskan terkait dengan efektivitas obat.
Apabila pengobatan antibiotik berhenti di tengah jalan, infeksi dapat kambuh.
Selain itu, menghentikan konsumsi antibiotik sebelum sesi pengobatan tuntas bisa meningkatkan risiko bakteri kebal terhadap pengobatan di masa mendatang.
Akibatnya, bakteri bisa terus hidup dan berkembang biak di dalam tubuh dengan membawa kekebalan dari obat antibiotik. Kondisi ini dikenal dengan resistensi antibiotik.
Baca juga: Jenis-jenis Obat Asam Lambung
Untuk itu, pastikan Anda menghabiskan seluruh obat antibiotik yang diresepkan dokter, bahkan setelah gejala penyakit mereda.
Agar efektif, penggunaan antibiotik juga perlu mengikuti instruksi cara minum obat.
Beberapa jenis antibiotik perlu diminum dalam kondisi perut belum terisi makanan, tapi ada juga jenis obat yang dikonsumsi selang beberapa jam setelah makan.
Dokter biasanya juga merekomendasikan pantangan minuman atau makanan selama minum antibiotik tertentu.
Obat antibiotik terkadang memicu efek samping dan alergi bagi sebagian orang. Segera beri tahu dokter dan apoteker apabila mengalami kondisi ini.
Penderita penyakit liver, ginjal, ibu hamil, dan ibu menyusui juga perlu berhati-hati mengonsumsi obat antibiotik. Konsultasikan ke dokter terkait pemilihan jenis obat ini yang paling aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.