Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Jenis Tes Covid-19, Mana yang Paling Akurat?

Kompas.com - 03/12/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Tes masal kerap dilakukan untuk mencegah penularan virus corona.

Umumnya, ada tiga jenis pemeriksaan atau tes Covid-19 yang sering digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang trinfeksi virus corona atau tidak.

Setiap jenis pemeriksaan juga memiliki cara dan tingkat akurasi yang berbeda-beda.

Berikut berbagai jenis tes Covid-19 yang sering digunakan:

1. Tes molekuler (disebutjuga tes RNA atau PCR)

Tes ini dianggapp paling akurat untuk mendeteksi adanya virus aktif. Hasil tes juga sangat akurat.

Metode pengujian dilakukan dengan mengumpulkan sampel lendir dari hidung atau tenggrokan dengan menggunakan kain penyeka khusus.

Sampel yang dikumpulkan dipakai untuk mendeteksi adanya materi genetik virus.

Tes molekuler juga sering disebut test PCR, yang merupakan singkatan dari polymerase chain reaction.

Hasil tes ini bisa didapatkan dalam hitungan menit hingga hari, tergantung dari fasilitas laboratorium.

Baca juga: Mengapa Stres Membuat Kita Rentan Jatuh Sakit?

2. Tes antigen atau rapid test

Jenis test ini juga disebut dnegan "rapid test" karena hasilnya bisa didapat dalam hitungan menit. Biaya yang dibutuhkan juga lebih murah.

Sayangnya, tingkat akurasi utuk mendeteksi infeksi aktif sangat rendah sehingga jenis test ini tidak disarankan untuk mendeteksi Covid-19.

Rapid test juga bisa dilakukan di mana saja, tanpa perlu analisis laboratorium.

Baca juga: Erupsi Gunung Bisa Picu Masalah Pernapasan, Begini Cara Mencegahnya

3. Test antibodi atau tes darah

Tes ini digunakan untuk mencari antibodi terhadap virus corona. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan untuk melawan penyerang asing, seperti virus.

Tes antibodi COVID-19 tidak dapat mendiagnosis infeksi virus korona aktif.

Jenis tes ini hanya mendeteksi apakah kita pernah mengalami infeksi di masa lalu.

Pasalnya, antibodi tidak dapat dideteksi sampai beberapa hari setelah infeksi dimulai.

Jenis test ini juga tidak disarankan untuk mendeteksi Covid-19 hingga pasien mengalami gejala minimal dalam waktu 14 hari.

Baca juga: Musim Hujan Picu Serangan Asma, Begini Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau